Eksplorasi.id – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada September 2015 lalu telah melelang sejumlah Wilayah Kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas). Namun karena sedikit peminat, lelang sejumlah WK Migas konvensional dan nonkonvensional akan dulang kembali.
Tahun lalu, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ogah mengikuti lelang WK Migas, tahun ini sejumlah WK Migas kembali ditawarkan. Hanya saja, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah menyiapkan strategi khusus. Hal ini penting untuk mendorong KKKS tertarik di tengah lesunya industri migas.
“Nah itu dia, suasananya begini jadi harus kita siapkan insentif-insentif khusus lagi,” ujar Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Wiratmaja Puja di Jakarta. Dalam lelang WK migas tahap pertama di 2016, Kementerian ESDM menyiapkan sejumlah insentif untuk minat KKKS. Insentif terkait masa eksplorasi ini, diterbitkan saat pengumuman lelang.
Sekedar informasi, Kementerian ESDM bakal menawarkan 14 WK migas yang terdiri dari 11 WK migas konvensional, dan tiga nonkonvensional. Ke-11 WK migas konvensional terdiri dari empat WK yang ditawarkan, melalui lelang reguler dan tujuh WK yang ditawarkan melalui penawaran langsung (direct proposal).
WK migas yang ditawarkan melalui lelang reguler adalah South CPP, Suramana I, South East Mandar dan North Arguni. Sedangkan WK migas yang ditawarkan melalui direct proposal adalah Bukit Barat, Bukit Gajah Dua, Kasongan, Ampuh, Ebuny, Onin dan West Kaimana. Sementara WK nonkonvensional yang akan ditawarkan adalah MNK (Migas Non Konvensional) Batu Ampar, GMB (Gas Metana Batubara) Bungamas, dan GMB Raja. Selain itu direncanakan dilakukan penandatanganan kontrak kerja sama MNK Central Bangkanai.
Eksplorasi | Detik | Aditya