Eksplorasi.id – PT Pertamina (Persero) menyatakan pada bulan Februari 2016 yang lalu, PT Pertamina Trading Energi Limited (Petral) secara resmi telah dibubarkan.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Direktur Keuangan Pertamina, Arif Budiman di kantornya, Jakarta.
Arif mengungkapkan, setelah mendapatkan rekomendasi dewan komisaris, direksi, serta pemegang saham maka secara resmi telah disetujui pembubaran Petral grup yang terdiri dari Petral Hong Kong, PES, dan Zambesi.
“Rekomendasi dewan komisaris dan direksi, pemegang saham kurang lebih di Mei 2015 sudah disetujui membubarkan Petral Group. Kita diberi waktu sampai April 2016 untuk menuntaskan segala isu yang ada,” ujarnya.
Selain itu, dirinya merinci, pembubaran Zambesi sudah dilakukan pada tanggal 17 Desember 2015, kemudian Petral sudah dilakukan pada tanggal 1 Februari 2016, dan Pertamina Energy Services (PES) sudah dilakukan 4 Februari 2016. “Grup Petral sudah masuk likuidasi semua, terutama Singapura ada perusahaan likuidator agar semua kewajiban dan tanggung jawab diselesaikan,” tuturnya.
Namun, Arif menambahkan, meski secara resmi telah dibubarkan, ada beberapa tahap likuidasi yang musti dikerjakan seperti untuk Zambesi dan Petral Hong Kong yang masih perlu menyelesaikan tax clearance.
Sementara itu, lanjutnya, PES masih menyelesaikan utang piutang di Singapura.
“Di Hong Kong (Petral dan Zambesi) tinggal tax clearance. Yang di Singapura, kami telah melakukan proses penagihan utang piutang,” pungkasnya.
Eksplorasi | Beritasatu | Aditya