Eksplorasi.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan pengerjaan proyek kilang Liquefied Natural Gas (LNG) di Blok Abadi, Masela benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Indonesia Timur, termasuk dalam hal pembukaan lapangan kerja. Untuk itu harus dipersiapkan banyak sumber daya manusia (SDM) dari sekitar wilayah Maluku.
Untuk menjalankan keinginan Jokowi ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah berkoordinasi dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Direncanakan akan segera dibuat sejumlah program studi baru di perguruan tinggi di Maluku, juga pendidikan dan pelatihan (diklat) tenaga kerja.
Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, dalam diskusi di Gedung Migas, Jakarta, Jumat (8/4) mengatakan, pihaknya sudah bertemu dengan Kementerian Ristek Dikti untuk membahas pembuatan program studi baru di Maluku, juga diklat dan sebagainya. “Dalam waktu dekat sudah disiapkan,” ucapnya.
Menurutnya, pembangunan kilang LNG di darat maupun pengoperasian Blok Masela akan membutuhkan banyak sekali tenaga kerja dengan berbagai keahlian. Semuanya harus disiapkan dari sekarang supaya nantinya tidak dikuasai oleh tenaga kerja dari luar Maluku atau bahkan tenaga asing.
“Untuk pembangunan di Blok Masela akan diperlukan tenaga kerja yang banyak sekali dari berbagai bidang. Ada dari bidang teknik, non teknik, manajemen, dan sebagainya itu harus dipersiapkan,” paparnya.
Program studi baru yang akan dibuka di universitas-universitas di Maluku untuk memenuhi kebutuhan Blok Masela di antaranya adalah teknik kimia, teknik sipil, teknik mesin. Adapun kegiatan diklat yang akan diadakan misalnya untuk pengelasan, konstruksi, dan sebagainya.
“Misalnya training pengelasan, konstruksi, itu tentu kita siapkan. Kalau di universitas tentu teknik kimia karena ada proses di situ, teknik sipil, teknik mesin, dan sebagainya,” pungkas Wiratmaja.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi telah memutuskan proyek kilang LNG Masela dibangun di darat (onshore). Menurut Jokowi, proyek LNG Masela diperkirakan butuh sekitar 12.000 tenaga kerja. “Kira-kira antara 12 ribuan kebutuhan yang berkaitan dengan keteknikan,” ujar Jokowi, baru-baru ini.
Jokowi meminta tenaga kerja lokal di Maluku harus disiapkan sejak saat ini. Sehingga, lahan pekerjaan di proyek Masela tak diambil oleh tenaga kerja di luar Maluku.
“Operasi kira-kira 8 tahun lagi, tapi SDM harus disiapkan dari sekarang. Jangan sampai nanti diambil oleh misalnya, yang di Jawa atau yang asing. Saya ingin agar wilayah menikmati dari sebuah proyek besar untuk pengembangan wilayah, terutama di Indonesia Timur,” tutur Jokowi.
Eksplorasi | Bisnis | Aditya