Eksplorasi.id – Harga jual dan beli kembali (buyback) emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan hari ini kembali turun setelah pada perdagangan sebelumnya juga mengalami penurunan cukup dalam. Penurunan harga emas Antam hari ini terjadi di tengah naiknya harga emas dunia.
Dilansir dari situs Logammulia.com, Senin (14/3/2016), harga jual emas Antam turun Rp1.000 menjadi Rp565.000/gram dari sebelumnya Rp566.000/gram. Sementara, harga buyback emas Antam juga turun Rp1.000 menjadi Rp517.000/gram dari sesi sebelumnya Rp518.000/gram.
Emas ukuran 2 gram dibanderol Rp1.090.000, dengan harga per gram Rp545.000. Harga emas 3 gram dipatok Rp1.617.000 dengan harga Rp539.000/gram. Harga emas 4 gram senilai Rp2.144.000 dengan harga per gram Rp536.000.
Selain itu, harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp2.680.000 dengan harga per gram Rp536.000. Harga emas 10 gram dijual Rp5.310.000, dengan harga per gram Rp531.000.
Harga emas 25 gram Rp13.200.000 dengan harga per gram Rp528.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp26.350.000, dengan harga per gram Rp527.000. Kemudian, harga emas 100 gram sebesar Rp52.650.000, dengan harga per gram Rp526.500.
Harga emas 250 gram mencapai Rp131.500.000, dengan harga per gram Rp526.000, dan harga emas ukuran 500 gram dihargai Rp262.800.000 dengan harga per gram Rp525.600.
Dilansir Reuters, harga emas global naik karena dolar Amerika Serikat (USD) masih di bawah tekanan menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve (The Fed).
Harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi USD1.252,50 per ons pada pukul 00.09 GMT. Sementara, harga emas AS menurun 0,5% menjadi USD1.253,40 per ons. Saat ini sedang fokus pada pertemuan kebijakan The Fed yang akan digelar pada 15-16 Maret. The Fed menaikkan duku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade pada Desember tahun kemarin.
Setelah meluncurkan langkah-langkah berani untuk meningkatkan ekonomi zona euro, termasuk peningkatan pembelian aset dan penurunan lebih dalam untuk tarif deposit, Presiden ECB Mario Draghi pada Kamis kemarin mengisyaratkan tidak akan ada pemotongan suku bunga lebih lanjut.
Eksplorasi | Sindonews | Yudo