Eksplorasi.id – Harga minyak melemah dalam dua sesi berturut pada Senin (28/3) dalam perdagangan yang lesu karena pasar Eropa terkena dampak liburan Paskah dan para hedge fund dan spekulan besar lainnya masih ragu-ragu untuk bertaruh dalamrebound harga di tengah persediaan minyak mentah yang besar.
“Ada terlalu banyak minyak mentah AS akhir-akhir ini dan pasar telah mengabaikannya,” tutur Tariq Zahir, yang bertaruh WTI untuk pengiriman dalam waktu dekat akan melemah lebih lanjut terhadap kontrak jangka panjang, Selasa (29/3).
Data mingguan dari US Commodity Futures Trading Commission menyarankan manajer uang, termasuk hedge fund, tidak ragu-ragu untuk bertaruh pada penguatan WTI, kendati beberapa bertaruh pada jatuhnya harga lanjutan. Persediaan minyak mentah AS naik 9,4 juta barel dalam pekan sampai 18 Maret, tiga kali lebih besar dari ekspektasi analis, untuk minggu keenam berturut-turut dan menjadi rekor tertinggi mingguan.
Pasar kemungkinan tetap kelebihan pasokan sekitar 0,6 juta barel per hari hingga semester I 2016 dan persediaan akan terus naik dari tingkat yang sudah tinggi,” kata analis di Jefferies International.
Eksplorasi | CNN | Aditya