Eksplorasi.id. Harga minyak dunia naik tipis pada Rabu kemarin setelah dalam waktu satu minggu berada di bawah tekanan karena tak berkurangnya stok minyak Amerika Serikat dan kekhawatiran dari produksi minyak Arab Saudi yang mencatatkan rekor tertinggi sehingga banjiri minyak dunia.
Dilansir dari Reuters, Kamis 18 Agustus 2016, Minyak mentah AS atau West Texas Intermediate (WTI) ditutup dengan harga sebesar US$46,79 per barel, naik tipis sebesar 0,45 persen atau sekitar 21 sen.
Sementara, untuk harga minyak mentah berjangka Brent tercatat mengalami rebound dari kondisi kerugian di tengah hari perdagangan atau naik sebesar 55 sen lebih tinggi dan ditutup pada level harga $ 49,78 per barel.
Dengan kondisi tersebut maka harga minyak dunia rally sekitar 11 persen selama empat sesi terakhir sejak Arab Saudi, negara produksi minyak terbesar Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memicu spekulasi.
Dalam laporannya kepada OPEC Arab Saudi mengaku telah memproduksi minyak dari dalam bumi sebesar 10,67 juta barel per hari pada Juli 2016, atau meningkat dibandingkan rekor sebelumnya yang mencapai 10,56 juta barel per hari pada Juni 2015.
Kenaikan produksi minyak Arab Saudi ke depannya diakui akan terus didorong mencapai rekor terbaru, hal itu akan digunakan negara tersebut untuk memenuhi permintaan musim panas dan diklaim tidak akan membanjiri pasar.
“Satu hal yang pasti untuk menyadari laporan Reuters adalah bahwa Saudi dapat meningkatkan produksi ke rekor tertinggi baru mendekati 11 juta barel per hari,” kata Tariq Zahir, pedagang minyak mentah Tyche Capital Advisors, di New York.