Eksplorasi.id.Harga minyak mengalami kenaikan 3%, untuk menjaga tren keuntungan dua hari beruntun. Penguatan harga minyak diyakini terimbas kemungkinan jejak pendapat Brexit menunjukkan Inggris akan tetap bertahan bersama Uni Eropa.
Sementara seperti dilansir Reuters, Selasa (21/6/2016) harga bensin Amerika Serikat (AS) melonjak 5% saat mengantisipasi rendahnya permintaan pada puncak musim panas, mendatang. Survei yang dilakukan Reuters menunjukkan total stok minyak AS diprediksi kemungkinan akan jatuh 1,9 juta barel dalam beberapa pekan kedepan.
Minyak mentah berjangka terkerek naik setelah jejak pendapat lebih condong memilik Inggris tetap bersama Uni Eropa, untuk menjadi momentum pada sesi perdagangan minyak. Di sisi lain para pelaku pasar menerangkan keluarnya Inggris diyakini akan menyebabkan gejolak ekonomi Eropa dan dampak besar lainnya.
Kontrak minyak mentah berjangka Brent untuk Agustus, telah dilunasi hingga USD1,48 atau 3% untuk berada pada level USD50,65 per barel. Kontrak telah meningkat sebesar 7% sejak tengah pekan lalu, usai terpuruk 10% dalam enam sesi sebelumnya.
Penguatan juga terjadi pada minyak mentah berjangka AS yakni West Texas Intermediate (WTI) dengan mencetak keuntungan USD1,39 atau 2,9% ke level 49,37 per barel. Para analis mengatakan harga minyak harus tetap bertahan, meskipun reli kemungkinan akan tetap terjadi saat sulit menekan pasokan.
“Kami tidak mengharapkan penguatan lanjutan harga minyak mentah untuk kembali berada di atas level USD50-51/Barel. Brent akan menjadi dasar adanya pergeseran secara bertahap,” ucap Konsultan Minyak Mentah Ritterbusch & Associates Jim Ritterbusch di Chicago.
Eksplorasi | Reuters | Dian