• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, Juni 2, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Harga minyak jeblok, produsen minyak dunia ‘harus belajar’ ke Indonesia soal jualan BBM

Indonesia yang diwakili Pertamina sangat anomali dibandingkan negara lain di dunia. Hanya Indonesia yang mampu bertahan menjual harga BBM tidak turun satu rupiah pun.

by Eksplorasi.id
17 April 2020
in BERITA
0
35 SPBU Berikan Pelayanan Khusus Untuk Perempuan

SPBU. | Foto: Istimewa.

0
SHARES
388
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Mayoritas semua negara besar penghasil minyak diseluruh dunia, baik yang tergabung di dalam OPEC maupun non-OPEC, tidak kuasa menahan terus anjloknya harga minyak global.

Berdasarkan riset Eksplorasi.id, harga minyak mentah dunia per hari ini, Jumat (17/4) untuk jenis Brent Crude Oil berada di level USD 28,5 per barel. Posisi itu naik 0,27 poin atau 0,96 persen dibandingkan kondisi Kamis (16/4) yang USD 27,35 per barel.

Sementara untuk jenis WTI Crude Oil ada di kisaran USD 20,04 per barel, naik 0,17 poin atau 0,86 persen dari harga kemarin yang di level USD 19,77 per barel.

Di satu sisi, dampak dari anjloknya harga minyak mentah global tersebut, sejak Maret 2020 memaksa mayoritas negara tersebut menurunkan harga jual BBM-nya diseluruh SPBU yang ada.

Wakil Ketua Komisi VI Gde Sumarjaya Linggih pada Kamis (16/4), melalui video conference di Jakarta dengan manajemen PT Pertamina (Persero) mengatakan, pihaknya meminta kepada perseroan untuk mengevaluasi harga BBM secepatnya.

“Ini melihat kondisi daya beli masyarakat di tengah pandemi wabah Corona Covid-19 dan dengan mempertimbangkan berbagai variabel,” kata anggota dewan dari Fraksi Partai Golongan Karya, ini.

Anggota Komisi VI DPR Primus Yustisio menambahkan, harga minyak di Malaysia dan Amerika Serikat (AS) jauh lebih murah. “Pertamax di Malaysia dan di Amerika Serikat itu harganya per rupiah itu sudah Rp 2.500 per liter.”

Legislator dari Fraksi Partai Amanat Nasional itu menambahkan, harga acuan yang ditetapkan Pertamina dalam Rencana Kerja Perusahaan (RKP) sudah tidak valid untuk diterapkan saat ini.

“Kalau Ibu Nicke (dirut Pertamina, red) mengikuti update harga minyak itu per hari ini USD 27 per barel. Harga yang ibu berikan dengan harga di BBM itu harganya itu masih saat di USD 70 per barel,” jelas dia.

Namun, Dirut Pertamina Nicke Widyawati berdalih bahwa selama ini pihaknya mengikuti formula penyusunan harga minyak yang didesain oleh Kementerian ESDM. Sehingga, penetapan harga BBM secara berkala diputuskan oleh pemerintah.

“Jadi kami setiap bulan mengikuti formula peraturan ESDM, ketetapan harga diberikan pemerintah hari ini belum ada perubahan. Kalau soal harga itu ada di Kementerian ESDM,” elak dia.

‘Belajar’ ke Pertamina
Terpisah, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman berkomentar, Indonesia yang diwakili Pertamina sangat anomali dibandingkan negara lain di dunia.

“Hanya kita yang yang mampu bertahan menjual harga BBM tidak turun satu rupiah pun. Semua produsen minyak di dunia seharusnya belajar ke Pertamina bagaimana rumusnya harga BBM tidak turun,” sindir dia kepada Eksplorasi.id melalui pesan WhatsApp Messenger, Jumat (17/4).

Yusri menjelaskan, secara logika sangat sederhana menentukan harga dasarbBBM, yakni dibuat saja berdasarkan rata-rata publikasi MOPS dua bulan sebelumnya dan rata-rata nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dua bulan sebelumnya.

Mid Oil Platts Singapore (MOPS) adalah patokan harga BBM yang dikeluarkan setiap hari oleh sebuah lembaga khusus di Singapura

Menurut Yusri, selama ini perhitungan harga dasar menggunakan rata-rata harga indeks pasar dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dengan periode tanggal 25 sampai dengan tanggal 24 bulan sebelumnya.

“Contohnya, seharusnya perhitungan harga BBM pada awal April berdasarkan rata-rata publikasi MOPS/Argus mulai tanggal 25 Febuari sampai 24 Maret 2020,” jelas dia.

Namun anehnya, terjadi perubahan mendadak yang ‘diatur’ melalui regulasi. Perubahan itu tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM No 62.K/12/MEM/2020 pada halaman 7 butir 1.

“Anehnya, aturan itu dibuat mendadak pada 27 Febuari 2020. Padahal, aturan itu bertentangan dengan Peraturan Menteri ESDM No 39/2014 , terutama pasal 2 ayat 2,” ungkap Yusri.

Jadi, imbuh dia, pola yang dipakai adalah penentuan harga BBM pada awal April 2020, adalah rata-rata publikasi MOPS mulai 25 Januari sampai 24 Maret 2020.

“Tentu sangat berbeda hasilnya harga dasar BBM berdasarkan publikasi MOPS atau Argus apakah satu bulan atau dua bulan sebelumnya,” tegas dia.

Yusri berkomentar, jadi Pertamina Cs ‘sukses’ tidak menurunkan harga BBM sampai saat ini, meskipun hal tersebut menggunakan cara cara yang bertentangan dengan peraturan perundang undangan.

Penjelasan dia, langkah Pertamina tersebut ternyata juga diikuti produsen lainnya yang beroperasi di Indonesia, seperti Shell, Total, dan BP.

Sebagai gambaran, di bawah ini adalah harga BBM nonsubsidi yang berlaku di Indonesia:

Pertamina
• Pertalite Rp 7.650
• Pertamax Rp 9.000
• Pertamax Turbo Rp 9.850
• Dexlite Rp 9.500
• Pertamina Dex Rp 10.200

Shell
• Shell Regular Rp 9.075
• Shell Super Rp 9.125
• Shell V-Power Rp 9.650
• Shell Diesel Rp 9.850

Total
• Performance 90 Rp 9.075
• Performance 92 Rp 9.125
• Performance 95 Rp 9.650
• Performance Diesel Rp 10.150

British Petroleum (BP)
• BP 90 Rp 9.075
• BP 92 Rp 9.125
• BP 95 Rp 9.650
• BP Diesel Rp 9.525

Yusri dengan nada kesal kembali berkomentar, Pertamina cukup ‘lobi’ ke Kementerian KESDM untuk mengubah sedikit saja kalimat yang satu bulan menjadi dua bulan sebelumnya, maka selesai semua masalahnya.

“Sehingga, Nicke Widyawati dengan enteng bisa bilang ke Komisi VI DPR pihaknyan bahwa selalu ikut aturan yang dikeluarkan Kementerian ESDM,” sindir dia.

Lalu, lanjut Yusri, Nicke bisa bilang lagi bahwa soal penetapan harga BBM merupakan kewenangan menteri ESDM. Padahal kewenangan penetapan harga BBM subsidi tertentu (solar dan minyak tanah) dan penugasan khusus (Premium) merupakan wewenang pemerintah (menteri Keuangan dan menteri ESDM).

Sedangkan untuk penentuan harga BBM umum merupakan wewenang badan usaha yaitu Pertamina, Shell, BP, AKR, Total, Vivo dan Petronas, hanya diwajibkan melaporkan kepada menteri ESDM melalui dirjen Migas

“Kecuali dalam hal terdapat ketidaksesuaian penerapan harga jual harga eceran di SPBU atau di SPBU nelayan, maka menteri yang menetapkan harga BBM sesuai pasal 4 ayat 7 Permen ESDM No 34/2018 yang merupakan perubahan Permen ESDM No 39/2014,” ucap Yusri.

Kembali dengan komentar pedasnya Yusri mengatakan, rakyat Indonesia selamat menikmati harga BBM yang mahal. Sebab pemerintah telah abai menerapkan aturan yang benar dan berpihak bagi kepentingan rakyat banyak.

“Kesan yang saya baca, sebenarnya ada yang mau menyelamatkan Pertamina yang ternyata tetap tidak bisa efisien dalam menjalankan proses bisnisnya,” kata Yusri.

Reporter : Sam

 

 

 

Tags: BBMheadlinePertamina
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Menteri Luhut: Calo Gas Akan Diberantas Habis

Urus Chevron di Blok Rokan, Luhut ternyata lebih jago dibanding Basuki dan Dwi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Proses Tukar Guling TPA dari PT AGM Masuki Tahap Akhir

Proses Tukar Guling TPA dari PT AGM Masuki Tahap Akhir

9 tahun ago
PGE Hululais Sukses Bor Sumur Geothermal Terdalam Se-Indonesia

PGE Hululais Sukses Bor Sumur Geothermal Terdalam Se-Indonesia

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Tambang Emas Bombana Hanya Miskinkan Warga Setempat

    Tambang Emas Bombana Hanya Miskinkan Warga Setempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jonan Akan Wajibkan SPBU Milik Asing Jual BBM dengan Satu Harga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potensi Melimpah Batubara di Kolaka Timur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bangun Infrastruktur Energi, Pertamina Alokasikan Dana Rp 2 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apartemen Pertamina Cilacap yang Dibangun PT PP Diduga Bermasalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • LPS Jamin Indonesia Tidak Alami Krisis Moneter 2 Juni 2025
  • PINTU Rilis Program yang Berikan Insentif ke Pengguna Aplikasii 2 Juni 2025
  • LPS Sebut Masih Miliki Dana Cadangan Rp255 Triliun untuk Menjamin Simpanan Nasabah Bank 31 Mei 2025
  • Indodax Himbau Investor Agar Tetap Tenang Ditengah Anjloknya Harga Bitcoin 31 Mei 2025
  • Gitar Indonesia 'Curi' Perhatian di Pameran Sound Messe Osaka 2025 30 Mei 2025
  • Indonesia-Prancis Tanda Tangani Kerja Sama Penguatan Ekonomi Kreatif 28 Mei 2025
  • BP Tapera Sebut Penyaluran KPR FLPP Telah Mencapai 95.874 Unit Rumah Bersubsidi 28 Mei 2025
  • BEI Gandeng Influencer Gaet Generasi Z 28 Mei 2025
  • DAIKIN Buka Rekrutmen Skala Besar untuk 2,500 Tenaga Lokal di Pabrik Terbarunya 28 Mei 2025
  • Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp645 Miliar Pada Kuartal Pertama 2025 28 Mei 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In