Eksplorasi.id – Pemerintah mengaku belum bisa memprediksi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar untuk periode April sebelum (25/3) Maret 2015. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengungkapkan, alasan Pemerintah belum bisa memprediksinya karena harga BBM ditentukan berdasarkan rata-rata harga minyak dunia sebelumnya.
Meskipun demikian, saat ini harga minyak dunia sudah menunjukkan tren kenaikan. Seperti hari ini, pasar minyak dunia melonjak lebih dari lima persen pada perdagangan Senin. Di mana harga minyak Brent mencapai puncaknya di 2016 yakni diatas US$40 per barel.
Kenaikan itu terjadi setelah Ekuador akan mengadakan pertemuan dengan produsen minyak mentah Amerika Latin karena OPEC melihat adanya harga yang lebih tinggi untuk minyak. Sementara itu, melihat dari sisi industri migas nasional, Wirat mengungkapkan akan ada kestabilan industri migas nasional bila tren harga minyak dunia terus membaik.
Mengingat selama belakangan ini minyak dunia terus merosot, bahkan sempat mencapai titik terendah USD26 per barel. Sebelumnya Wirat pernah menjelaskan, paling cepat untuk melihat prediksi kedua harga BBM tersebut (15/3). Pada tanggal tersebut pemerintah menilai sudah memiliki data yang cukup komplit untuk memperkirakan harga kedua BBM tersebut.
Eksplorasi | Lampost | Aditya