Eksplorasi.id – Harga minyak dunia diperdagangkan hampir tidak berubah pada Selasa (Rabu pagi WIB), di mana pasar hanya menunjukkan sedikit keterkejutan dari serangan bom di Brussels, Belgia, yang menewaskan sekitar 35 orang.
Rabu, 23 Maret, harga patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun tujuh sen menjadi US$ 41,45 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara harga patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei bertambah 25 sen menjadi US$ 41,79 per barel di perdagangan London.
Para analis mengatakan serangan seperti itu cenderung menghambat aktivitas ekonomi yang dapat menempatkan beberapa tekanan pada harga minyak, terutama karena Bandara Zaventem Brussels adalah salah satu dari dua target pengeboman, yang diklaim oleh kelompok Negara Islam. Di sisi lain, Sekretaris Jenderal OPEC Abdalla el-Badri mengatakan di Wina bahwa 15 negara atau 16 negara akan bergabung dalam pembicaraan tentang pembatasan produksi di Doha pada 17 April. Badri juga mengatakan ia berharap bahwa harga minyak telah berada di posisi terbawahnya. Dia memperkirakan bahwa harga minyak mentah akan mengalami kenaikan moderat daripada pencapaian tingkat-tingkat tinggi sebelumnya.
Sementara itu, Kementerian minyak Qatar telah mengundang Iran untuk melakukan pertemuan, sekalipun Teheran bersikeras tidak siap menerima pembatasan produksi. Menurut laporan bulanan terbaru OPEC, Iran memproduksi 3,1 juta barel minyak mentah per hari pada Februari, naik dari 2,9 juta pada Januari. Keseluruhan produksi oleh kartel turun 175.000 barel per hari pada Februari menjadi rata-rata 32,28 juta barel per hari, terutama karena penurunan tajam dalam produksi Irak dan penurunan lebih kecil di Nigeria dan Uni Emirat Arab.
Eksplorasi | Tempo | Aditya