Eksplorasi.id – Harga minyak mentah jauh ke bawa US$ 44 per barel menjelang rilis data persediaan minyak AS yang diperkirakan mengalami penaikan.
Minyak WTI untuk pengiriman Juni turun US$ 1,13 ke level US$ 43,65 per barel pada penutupan perdagangan, sedangkan minyak Brent untuk pengiriman Juli ditutup melemah 86 sen ke US$ 44,97 per barel. Berdasarkan survei Bloomberg sebelum rilis data badan informasi energi AS, persediaan minyak diperkirakan meningkat 750.000 barel minggu lalu.
“Masalah pasokan masih ada. Hal tersebut bukanlah sesuatu yang akan berubah. Sekarang orang-orang mulai mengkhawatirkan permintaan,” kata Michael Corcelli dari Alecander Alternative Capital LLC.
Harga minyak tetap berada sekitar 60% di bawah harga tertinggi pada pertengahan 2014 lalu karena kelebihan pasokan global. Menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) menaikkan produksi bulan lalu, dengan Irak dan Iran memimpin kenaikan. Sementara itu, persediaan di Cushing, Oklahoma, yang merupakan pusat pengiriman WTI dan pusat penyimpanan minyak mentah AS diperkirakan meningkat 1,3 juta barel pekan lalu menurut survei.
Eksplorasi | Bisnis | Aditya