Eksplorasi.id – Harga minyak mentah jatuh dari level paling tinggi dalam lima bulan di tengah tanda-tanda kelebihan pasokan global akan berkepanjangan karena produsen asal Timur Tengah meningkatkan pasokan.
Harga minyak WTI untuk kontrak Juni melemah US$ 1,09 atau 2,5% ke harga US$ 42,64 per barel, sedangkan Brent untuk pengiriman Juni diperdagangkan 1,4% lebih rendah di harga US$ 44,48 per barel. Kuwait berencana meningkatkan produksi minyak lebih dari 3 juta barel per hari pada bulan Juni, dua kali lipat dari produksi saat terjadinya pemogokan tenaga kerja minggu lalu. Sementara itu, pasokan minyak AS pada laporan pemerintah AS Rabu mendatang diproyeksikan akan mencapai 540 juta barel, yang tertinggi sejak 1929.
“Pasar sedang mencoba untuk menyeimbangkan kenaikan produksi OPEC dengan kenaikan permintaan bensin AS. Permintaan bensin sudah sangat tinggi, yang pada akhirnya akan memperketat persaingan pasar minyak,” kata analis pasar Price Futures Group Inc., Phil Flynn, Selasa (26/4).
American Petroleum Institute menyatakan konsumsi bensin di AS meningkat hingga 9,25 juta barel per bulan pada Maret. Tingkat konsumsi ini merupakan yang tertinggi sepanjang masa.
Eksplorasi | Bisnis | Aditya