Eksplorasi.id – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas) hari ini, Senin (3/12), dipastikan akan memiliki kepala baru, pascahabisnya masa jabatan Amien Sunaryadi pada 18 November 2018.
Kepastian adanya pimpinan baru di SKK Migas pada hari ini dengan beredarnya surat undangan pelantikan kepala SKK Migas yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM.
Surat bernomor 6583.Und/73/SJN.P/2018 tertanggal 30 November 2018 itu diteken oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial.
Adapun pointer isi surat itu adalah menyaksikan pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan kepala SKK Migas oleh menteri ESDM.
Acara pengambilan sumpah dan pelantikan akan dilakukan pukul 13.00 WIB di Ruang Sarulla Sekjend Kementerian ESDM.
Undangan menyaksikan acara itu ditujukan kepada sejumlah direktur utama (dirut) BUMN, seperti PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang Tbk.
Kemudian, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, PT PGN Tbk, PT Timah Tbk, dan PT EMI (Persero).
Sebelumnya sejumlah nama digadang-gadang akan menjadi sosok pengganti Amien Sunaryadi. Sebut saja Dwi Soetjipto (mantan dirut Pertamina) dan Ridwan Djamaluddin (Deputi III Bidang Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman).
Ada pula nama Elan Biantoro (Vice President Perencanaan SKK Migas) dan Taslim Z Yunus (Pengawas Internal SKK Migas), dan Fatar Yani Abdurrahman (Deputi Operasi SKK Migas).
Di sisi lain, Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan ketika dikonfirmasi mengaku belum tahu bahwa bawahannya dikabarkan menjadi salah satu nama yang akan menduduki posisi kepala SKK Migas.
“Belum tahu saya. Belum tahu (kabar dari Istana),” kata Luhut di ICE BSD, Tangerang, Minggu (2/12).
Orang Dalam
Terpisah, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman berkomentar, sejak lembaga ini dibentuk, sudah terjadi enam kali pergantian kepala SKK Migas, namun belum satu pun yang dipilih berasal dari internal.
“Kalau dipilih dari eksternal, sudah pasti perlu waktu untuk adaptasi dan memahami secara komprehensif problematika yang sudah terjadi,” kata dia.
Padahal, imbuh Yusri, sektor hulu migas saat ini sedang terpuruk, butuh pemulihan dan kepercayaan dari komunitas investor dan pelaku usaha.
“Semoga kali ini orang yang paling tepat yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo. Jangan asal comot orang yang tidak paham industri migas, nanti malah tambah kacau dan semakin terpuruk sektor ini,” tegas dia.
Pendapat Yusri, SKK Migas sebaiknya dipimpin oleh seseorang yang memunyai hubungan baik dan dipercaya oleh para kontraktor hulu, mengerti secara mendalam sektor hulu migas dari segi komersial dan teknis, bebas dari kepentingan bisnis pribadi dan politik, memahami kebijakan dan strategi ketahanan energi nasional, dan mengerti aspek geopolitik dan geostrategi NKRI.
“Hal di atas akan memastikan peran SKK Migas dalam mewujudkan ketahanan energi sekaligus turut membantu memajukan kesejahteraan umum dan menjaga kedaulatan NKRI tercinta,” tegas dia.
Menurut dia, calon pimpinan SKK Migas juga wajib memiliki integritas yang tinggi, bisa dilihat dari rekam jejaknya, dan memiliki persamaan pola pikir serta tujuan dengan pemimpin republik Indonesia saat ini dari pemahaman tentang Nawacita dan persamaan latar belakang kultural dengan presiden.
Reporter: Sam