Eksplorasi.id – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM), Arcandra Tahar telah menyelesaikan kunjungan kerjanya ke Arab Saudi dan Uni Emirate Arab (UEA). Dalam kunjungan tersebut, pemerintah berusaha untuk mempercepat investasi Arab Saudi di Indonesia.
Salah satunya adalah proyek proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) kilang Cilacap yang merupakan proyek kerja sama antara PT Pertamina (Persero) dengan Saudi Aramco.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, pemerintah Indonesia akan mendorong percepatan penyelesaian proyek RDMP Kilang Cilacap.
Pada pertemuan tersebut lima hal yang akan ditindaklanjuti oleh kedua belah pihak yaitu pembentukan ‘Joint Commission Ministry Level‘ antara Indonesia dan Arab Saudi, untuk menindaklanjuti seluruh bentuk kerja sama yang belum terlaksana. “Hal ini untuk mempercepat realisasi investasi ke Indonesia,” ujar Dadan dalam siaran pers, Senin (30/10).
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas upaya Indonesia untuk mendorong percepatan penyelesaian proyek RDMP Kilang Cilacap (kerja sama Pertamina – Saudi Aramco). Pemerintah Arab Saudi juga diharapkan dapat memberikan harga impor minyak mentah (Arab Light) lebih rendah dari Saudi Aramco ke Pertamina.
Pemerintah Arab Saudi juga diharapkan dapat membantu pembelian langsung LPG dari Saudi Aramco untuk Pertamina di mana kebutuhan LPG secara total sebesar 6 juta ton/tahun (porsi LPG dari Saudi Aramco sebesar 13%). Terakhir, pemerintah Arab Saudi diharapkan dapat memberikan penerbitan izin usahaavtur refueling di bandara Jeddah untuk Pertamina.
Ada juga kesepakatan antara Indonesia dan pemerintah UAE untuk dapat membantu untuk pembelian langsung LPG dari Pertamina kepada ADNOC, Hal ini karena sebagian LPG Indonesia berasal dari UAE.
Terakhir, pihak UEA melalui Mubadala Petroleum berharap agar peraturan perpajakan skema Gross Split dapat segera diterbitkan. Selain kesepakatan di atas, Mubadala Petroleum juga berencana untuk melakukan investasi di Blok Andaman dan akan mempertimbangkan untuk perluasan investasi ke Natuna. (SAM)