• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Selasa, Juni 24, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Holding BUMN Energi Diklaim Optimalkan Gas Hulu dalam Negeri

by Diaz Aditya
5 Juli 2016
in BERITA
0
Harga Gas Turun, Beban Dana Subsidi Pupuk Bisa Berkurang
0
SHARES
64
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Pembentukan induk usaha (holding) Badan Usaha Milik Negara di sektor energi yang salah satunya dengan menggabungkan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) menjadi unit usaha PT Pertamina (Persero) akan menjamin terlaksananya pengembangan dan pembangunan infrastruktur gas. Dampaknya, monetisasi gas akan lebih cepat dari kegiatan di sektor hulu.

“Holding dapat dengan cepat memanfaatkan gas hasil produksi dari sektor hulu dengan memaksimalkan jaringan infrastruktur PGN dan Pertamina yang terintegrasi melalui satu kendali operasi, termasuk untuk pengembangan jaringan investasi yang baru,” ujar Herman Agustiawan, Kepala Pusat Studi Ketahanan Energi (PSKE) Universitas Pertahanan Indonesia, Selasa (5/7).

Menurut Herman, kegiatan di hulu menjadi lebih pasti dengan adanya kepastian pembeli gas, utamanya pasar domestik yang memang kekurangan pasokan akibat terbatasnya infrastruktur dan harga.

“Bisnis midstream dan downstream akan tumbuh dan berkembang dengan adanya kepastian pasokan gas dari sektor hulu,” ungkapnya.

Herman menambahkan jika infrastruktur gas yang ada (existing) serta pengembangan infrastruktur yang baru sudah terintegrasi, monetisasi bisa lebih cepat.

Pertamina merupakan BUMN terbesar di Indonesia dengan total aset pada akhir 2015 sebesar US$45,5 miliar. Pertamina merupakan perusahaan energi yang memiliki bisnis terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Perseroan telah berinvestasi cukup signifikan dalam pembangunan pipa transmisi demi menjamin monetisasi cadangan hulu dan optimasi produksi gas nasional. Di hulu (upstream), perseroan mengoperasikan sejumlah ladang gas dengan produksi rata-rata sekitar 1.900 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Bahkan, Pertamina pada 2018 akan menjadi operator sekaligus pemegang hak partisipasi terbesar di blok gas terbesar di Indonesia, Blok Mahakam di Kalimantan Timur.

Pertamina bersama mitra dari dalam dan luar negeri juga mengoperasikan Donggi Senoro LNG Plant yang memproduksi LNG. DSLNG tercatat mendapat pasokan gas alam dari PT Pertamina EP area Matindok, JoB PHE-Medco Tomori Sulawesi. Melalui PT Badak NGL, Pertamina juga mengoperasikan LNG Plant yang memproduksi LNG dan ekses LPG di Bontang, Kalimantan Timur.

Sementara itu untuk midstream, Pertamina memiliki dan mengoperasikan kilang penerima LNG melalui anak usahanya, PT Nusantara Regas, perusahaan hasil sinergi Pertamina dan PGN saat ini. Pertamina juga telah mengoperasikan fasilitas Terminal Penerima, Hub, dan Regasifikasi LNG di Arun melalui afiliasi PT Perta Arun Gas.

Sementara itu, PGN tercatat mengoperasikan jalur pipa distribusi gas sepanjang lebih dari 3.750 km dan jalur pipa transmisi gas bumi yang terdiri atas jaringan pipa bertekanan tinggi sepanjang sekitar 2.160 km yang mengirimkan gas bumi dari sumber gas bumi ke stasiun penerima pembeli. Sayangnya, tidak semua jaringan infrastruktur gas PGN yang open access, sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh produsen gas. Akibatnya, harga jual gas PGN cenderung lebih tinggi.

Menurut Herman, dari sisi reorganisasi, PGN sebaiknya hanya sebagai bisnis unit yang nantinya bisa digabung dengan anak usaha Pertamina, yakni PT Pertamina Gas (Pertagas). Penggabungan bisa dilakukan melalui pembelian saham kembali (buyback) 43% saham publik PGN oleh Pertamina atau melalui pernyertaan modal negara yang ada di Pertagas.

Kurtubi, Anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Nasser DPR, menegaskan infrastruktur gas sudah seharusnya dikuasai negara yang dikelola perusahaan negara. Hal itu bisa diwujudkan jika PGN menjadi anak usaha Pertamina.

“Sebab menjadi lucu dan aneh jika nanti infrastuktur yang sudah jadi diserahkan ke PGN yang notabene 40% sahamnya masih dikuasai asing,” tegas Kurtubi.

Berly Martawardaya, dosen ekonomi energi pada FE UI, menambahkan karena sebagian sahamnya dimiliki asing, Pertagas tidak bisa di alihkan ke bawah PGN.

“Optimal arrangement-nya bila saham pemerintah di PGN di mandatkan pada Pertamina sehingga PGN bisa jadi anak perusahaan Pertamina,” katanya.

Eksplorasi | Aditya

Tags: BUMNgas huluholding
Diaz Aditya

Diaz Aditya

Next Post
Persiapkan Holding, Pertamina – PGN Bentuk Tim Khusus

Holding Energi Lancar, Pangsa Pasar Makin Besar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Menteri BUMN: Perusahaan EBT Masih Penjajakan

Jawab Sindiran Prabowo, Menteri Rini: Tata Kelola BUMN Selalu Transparan

6 tahun ago
PGE Ulubeli Raih Penghargaan Proper Biru

Tahun Ini PGE Siap Realisasikan 3 Proyek PLTP

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dinilai Merusak Lingkungan, Walhi Desak Pemerintah Setop Pengembangan PLTU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akademisi: ‘Holding’ Beda dengan Merger

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Profil Direktur Pengolahan Pertamina yang Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga Emas Masih Bisa Melonjak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Rilis Fitur Baru, PINTU Beri Kemudahan Menabung Puluhan Aset Kripto Sekaligus 23 Juni 2025
  • Liquiça Merayakan Penyelesaian Proyek Penguatan Kohesi Sosial yang Didanai Uni Eropa 23 Juni 2025
  • PLTP Ijen, Wujud Keseriusan PT SMI dalam Mendukung Pengembangan Potensi Panas Bumi 23 Juni 2025
  • Bank Indonesia Optimis Target Literasi dan Inklusi Ekonomi Syariah Tercapai Tahun Ini 21 Juni 2025
  • Danantara - RDIF Bentuk Dana Investasi Bersama Senilai Rp37,8 Triliun 21 Juni 2025
  • Milna Beri Ruang Kenyamanan dan Menyenangkan Untuk Si Kecil di PRJ 2025 20 Juni 2025
  • Wamendag : Bukan Hanyak Pada Pertumbuhan Ekonomi Saja, Perdagangan Harus Berpihak Pada Rakyat 20 Juni 2025
  • Menpar - Menaker Sepakat Kerja Sama Kembangkan SDM Sektor Pariwisata 20 Juni 2025
  • Per Mei 2025, Realisasi Belanja FLPP Rumah Subsidi Capai Rp12,59 Triliun 20 Juni 2025
  • ICDX Resmi Terdaftar Sebagai PUVA di Bawah Bank Indonesia 20 Juni 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In