Eksplorasi.id – PT Harum Energy Tbk (HRUM) menargetkan produksi batubara sebanyak 3 juta ton tahun ini, lebih rendah dari realisasi tahun lalu sebanyak 3,6 juta ton. Penurunan produksi batubara seiring masih rendahnya harga batubara tahun ini.
Direktur Utama Harum Energy, Ray Antonio Gunara mengatakan meskipun produksi batubara diproyeksikan lebih rendah dibandingkan tahun lalu, perseroan akan meningkatkan profitabilitas serta marginnya tahun ini. “Karena kita akan menekan biaya produksi lebih banyak lagi,” kata Ray.
Dia menjelaskan, perseroan akan menekan dua komponen biaya. Pertama, stripping ratio dan kedua biaya penggunaan bahan bakar. Tahun ini, perseroan akan menekan stripping ratio maksimal sebanyak 6 kali. Hampir 100% produksi batubara perseroan diekspor ke luar negeri. Korea Selatan, Taiwan dan Malaysia merupakan negara tujuan ekspor terbesar Harum Energy. Dia menuturkan bahwa ketiga negara itu sudah cukup untuk menyerap produksi batubara perseroan.
Terkait rendahnya penjualan domestik, hal itu terjadi karena tidak banyak industri yang membutuhkan batubara sesuai dengan yang diprodusi Harum Energy. Perseroan memproduksi batubara dengan kelas kalori menengah ke atas. Perseroan tercatat hanya menjual batubaranya ke satu perusahaan dalam negeri, yaitu Indocement.
Eksplorasi | Aditya | Antara