Eksplorasi.id – PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) alias Inalum akan menggelontor dana hingga USD 1,53 miliar atau setara Rp 21,53 triliun (kurs Rp 14.071) untuk membangun smelter, dari total dana yang dibutuhkan USD 3 miliar.
Sedangkan sisa dana lainnya akan ditanggung oleh PT Freeport Indonesia (PTFI). Kapasitas input smelter yang akan dibangun itu mencapai dua juta dry metric ton (dmt) konsentrat Cu per tahun dan kapasitas output 460 ribu katoda tembaga.
Rilis kuartal IV dan tahunan 2018 Freeport-McMoran (FCX) menjelaskan, PTFI berkomitmen untuk membangun smelter baru di Indonesia dalam waktu lima tahun setelah penutupan transaksi pada Desember 2018.
Sekedar informasi, Inalum sudah membayar USD 3,85 miliar kepada Freeport McMoran untuk memiliki 51 persen saham PTFI. Rinciannya, USD 3,5 miliar dialokasikan untuk pembayaran 40 persen hak partisipasi Rio Tinto dan USD 350 juta untuk Indocopper, anak usaha Freeport Indonesia.
Reporter: Sam