Eksplorasi.id – Presiden Direktur Indonesia AirAsia, Sunu Widyatmoko mengakui industri penerbangan Indonesia masih kurang kompetitif dari negeri tetangga.
Alasannya, harga avtur atau BBM pesawat di Indonesia rata-rata lebih mahal 12,5% daripada avtur yang dijual di negara tetangga. Padahal, avtur berkontribusi besar terhadap biaya operasional di maskapai.
“Satu fuel, avtur di Indonesia 12,5% lebih mahal dari avtur yang dijual dari negara tetangga,” kata Sunu, Selasa (15/3).
Selain itu, Indonesia masih tertinggal terkait bea masuk suku cadang pesawat. Meski Pemerintah Indonesia pada Desember 2015 telah mengeluarkan bea masuk 0%, namun itu belum berlaku untuk semua komponen.
Eksplorasi | Analalisadaily | Aditya
Comments 1