Kamis, Juni 1, 2023
Eksplorasi.id
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
Eksplorasi.id
No Result
View All Result
Home BERITA

Industri senyum dapat gas murah, PGN tercekik di tali gantungan

Saat ini kondisi PGN sangat membuncah, sementara para perusahaan industri sedang tertawa dan bertepuk tangan.

by Eksplorasi.id
18 April 2020
in BERITA
0
Pertamina, ‘Medan Tempur’ Para Mafia?

Yusri Usman. | Foto : Istimewa.

0
SHARES
326
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Eksplorasi.id – Sebanyak 197 perusahaan dari tujuh sektor akhirnya tersenyum lega setelah bisa beli harga gas di titik serah pengguna gas bumi (plant gate) dengan harga maksimal USD 6 per MMBTU.

Penetapan harga gas itu sangat memberikan kontraksi yang berat bagi PT PGN Tbk. Mulai dari harga saham yang jeblok hingga rusaknya neraca keuangan perseroan.

Hal itu diutarakan oleh Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman kepada Eksplorasi.id melalui pesan WhatsApp Messenger, Sabtu (18/4) pagi.

“PGN saat ini posisinya seperti orang sedang mau bunuh diri, yaitu tercekik di tali gantungan. Ironinya, yang kasih tali gantungan itu malah orang tuanya (pemerintah),” kata dia.

Yusri berkomentar, saat ini kondisi PGN sangat membuncah, sementara para perusahaan industri sedang tertawa dan bertepuk tangan.

“Penetapan harga gas tersebut tentu sangat memberatkan keekonomian PGN. Kondisi ini harusnya disikapi oleh pemerintah dengan memberikan stimulus,” ujar dia.

Tujuan pemberian stimulus kepada PGN, imbuh dia, agar PGN tetap bisa tumbuh berkembang dari margin yang diperoleh perseroan dari hasil menjual produknya.

“Kalau PGN berkembang maka bisa membangun infrastruktur baru agar semakin luas menyediakan kebutuhan gas, baik untuk industri maupun masyarakat luas supaya mengurangi penggunaan elpiji,” ucap Yusri.

Dia berucap, selama enam tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) bisa dikatakan minim membangun infrastruktur gas.

Kalaupun ada, lanjut Yusri, hanya sedikit berupa jaringan gas (jargas) dibeberapa kota saja. Tidak sebanding dengan pembangunan infrastruktur umum misalnya jalan tol.

Penjelasan Yusri, jika PGN terpaksa merugi akibat penugasan pemerintah tersebut, selain kerugian yang juga harus ditanggung oleh pemerintah, maka semestinya industri yang menikmati subsidi terselubung itu pun harus bisa membuka ruang diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

“Sebab, jika tidak ditalangin oleh pemerintah, maka tidak ada badan usaha mau berinvestasi di sektor gas. Kondisi ini jadi preseden buruk bagi iklim investasi di sektor jaringan gas bumi,” terang dia.

Di satu sisi, kata Yusri, tingkat keekonomian masing-masing lapangan gas juga bervariasi antara satu lapangan dengan lapangan lain, khususnya di onshore dan offshore.

“Tidak bisa lalu harga jual gas dipukul rata jadi USD 6 per MMBTU. Apalagi mayoritas jualnya ke perusahaan swasta,” jelasnya.

Reporter : Sam

.

Tags: Harga GasindustriPGN
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
DPR: Tidak Heran Serikat Pekerja Kilang Cilacap Demo Tolak Saudi Aramco

Brent sama MOPS anomali, Pertamina apa bisa ambil peluang?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

28 Desember 2017, Vivo Energy Bakal Operasikan SPBU di 3T

28 Desember 2017, Vivo Energy Bakal Operasikan SPBU di 3T

5 tahun ago
SKK Migas Kampanye Usaha Hulu Migas ke Mahasiswa

Regulasi tak Mampu Topang Peningkatan Kapasitas Migas Nasional

7 tahun ago

Sering Dibaca

  • Gubernur DKI Komentari Organda Terkait Harga BBM Turun

    Kontrak LNG di Pertamina Bermasalah, Bisakah Ahok Membenahi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hiswana Migas Ungkap Keuntungan Pengusaha SPBE Sudah Tidak Wajar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akademisi: ‘Holding’ Beda dengan Merger

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Ini Empat Masalah Besar yang Dihadapi Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertamina Bisa Kalahkan Petronas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

Eksplorasi.id

Eksplorasi.id adalah portal berita yang menginformasikan berita-berita terkini dan fokus pada pemberitaan sektor energi seperti minyak dan gas bumi (migas), mineral dan batubara (minerba), kelistrikan, energi terbarukan, jasa penunjang, lingkungan, CSR, dan lainnya.

Eksplorasi.id diterbitkan oleh PT Nayottama Oetomo Sinergi yang merupakan bagian dari kelompok usaha Nayottama Press Holdings (NPH), yang didirikan oleh Heriyono sejak 1 Maret 2014.

Mengusung semboyan “Energi untuk Negeri”, Eksplorasi.id dikenal sebagai sumber informasi terpercaya, akurat, serta bacaan pengambil keputusan sektor energi.

Category

  • BATUBARA
  • BERITA
  • Business
  • CSR
  • DUNIA
  • EBT
  • ENGLISH NEWS
  • GAS
  • INDEPTH
  • INFOGRAFIS
  • JASA
  • LINGKUNGAN
  • LISTRIK
  • LOWONGAN KERJA
  • MIGAS
  • MINERAL
  • MINERBA
  • MINYAK
  • OPINI
  • PLTA
  • PLTN
  • PLTP
  • PLTS
  • PLTU
  • RAGAM
  • Uncategorized
  • Video

Tag

Amien Sunaryadi Archandra Tahar batubara BBM Blok Masela BUMN Chevron Dirut EBT ekspor Elpiji emas energi ESDM Freeport gas headline holding Ignasius Jonan impor industri investasi jokowi Kementerian ESDM kilang KPK listrik LNG Luhut Binsar Menteri ESDM migas minyak Oil panas bumi Pertamina PGN PLN PLTU SKK Migas smelter SPBU subsidi Sudirman Said tambang utang
  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

© 2020 Eksplorasi.id - Energi untuk negeri , part of Nayottama Press Holding.

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - Energi untuk negeri , part of Nayottama Press Holding.