Eksplorasi.id – Ide akuisisi anak usaha PT Pertamina (Persero), yaitu Pertamina Geothermal Energy (PGE), oleh PT PLN (Persero), berasal dari Menteri BUMN, Rini Soemarno. Apa alasannya?
Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, mengatakan dirinya sudah bertemu dengan Rini bersama Direktur Utama Pertamina dan Direktur Utama PGE untuk membicarakan akuisisi ini. Targetnya akuisisi bisa terlaksana pada tahun ini juga. Soal asal dana untuk akuisisi, Sofyan mengatakan PLN bisa mencari dananya.
“Kalau ada yang disampaikan Bu Rini sudah pasti harus dilaksanakan. Kan beliau pemilik,” kata Sofyan di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Sofyan mengatakan, bila PGE dimiliki oleh PLN, maka harga jual listrik dari panas bumi ke masyarakat bisa menjadi lebih murah. Menurutnya, bila PLN memiliki PGE, maka PLN bisa membantu PGE melakukan eksplorasi panas bumi.
Dalam 10 tahun ke depan, pemerintah menargetkan agar pemanfaatan panas bumi untuk energi listrik bisa mencapai 7.000 megawatt (MW). Saat ini, PLN sudah berdiri 70 tahun, kapasitas listrik dari panas bumi baru mencapai 1.600 MW.
“Pasti (listrik) lebih murah karena kami tidak dua tangan. Kan selama ini yang menggali, membor adalah Pertamina. Habis itu kami beli uapnya dari Pertamina. Kami nggak pernah bisa mencari uap sendiri. Berarti ada dua langkah kan, Pertamina kan harus cari laba di situ, sudah laba baru dijual kan,” jelas Sofyan.
Mantan Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini mengatakan, PLN tidak akan mengakuisisi 100% saham PGE. Paling tidak, 50% saham PGE akan dibeli oleh PLN.
“Namanya mungkin nanti PLN Pertamina Geothermal,” jelas Sofyan.
“Bu Rini bilang tahun ini. Kalau tidak selesai ya tahun depan. Ini keputusan korporasi ada di Bu Rini. Pasti kami diskusi kental dengan Pak Menteri ESDM ya,” ujar Sofyan.
Eksplorasi | Adt