Eksplorasi.id – Ignasius Jonan baru saja dilantik sebagai menteri ESDM oleh Presiden Joko Widodo. Karir politik pria kelahiran Singapura, 21 Juni 1963 ini bisa terbilang kinclong.
Jonan sempat menjadi orang nomor satu di Kementerian Perhubungan sejak 27 Oktober 2014, sebelum akhirnya dia ‘dicopot’ Jokowi pada 27 Juli 2016 dan digantikan oleh Budi Karya Sumadi.
Belum jelas alasan Jokowi saat mencopot Jonan dari jabatan menteri ESDM. Namun, publik sempat menilai bahwa mantan direktur utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) periode 2009-2014 ini telah ‘gagal’ mengemban amanah.
Jauh sebelum itu, Jonan pernah menjadi direktur utama di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) sejak 2001 hingga 2006. Dia pun sempat duduk sebagai direktur di Citibank/Citigroup pada 1999-2001 dan managing director sejak 2006-2009.
Jonan merupakan lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi, Universitas Airlangga. Dia juga merupakan lulusan dari Fletcher School, Tufts University, Amerika Serikat. Dia menamatkan bangku SMA di SMA Katolik St Louis 1, Surabaya.
Sekedar informasi, dia diangkat sebagai direktur utama PT KAI pada 2009, oleh Menteri BUMN Sofyan Djalil, meskipun dia belum pernah berkarier di bidang bisnis transportasi, utamanya transportasi rel.
Selama di PT KAI, Jonan terbilang sukses membalikkan kerugian Rp 83,5 miliar pada 2008 menjadi keuntungan Rp 154,8 miliar pada 2009. Pada 2013, bahkan dia sempat mencatatkan laba sebesar Rp 560,4 miliar.
Jonan pun dinilai sukses melipatgandakan aset PT KAI dari Rp 5,7 triliun pada 2008, menjadi Rp 15,2 triliun pada 2013, atau terjadi peningkatan mendekati tiga kali lipat.
Di masanya, Jonan terbilang pelopor pemberantasan percaloan tiket, dengan menerapkan sistem boarding pass, tiket daring, dan penjualan melalui toko ritel. Toilet stasiun yang awalnya harus membayar juga digratiskan dan diperbanyak jumlahnya, sehingga ada di setiap stasiun. Kereta juga dilengkapi AC dan diberi larangan merokok.
Dalam masa kepemimpinannya di PT KAI juga terjadi peremajaan sarana yang cukup banyak, dari mulai peluncuran kereta-kereta baru, juga dengan mendatangkan 100 lokomotif seri CC206 untuk angkutan barang dan penumpang di Jawa.
Pada 2014, dia sempat membuat langkah kontroversi dengan memecat atau pensiun dini 200 karyawan PT KAI karena dianggap malas. Namanya mulai mencuat ketika tersebar berita bahwa dia tidak pulang 15 hari dan tidur di kereta untuk mengawasi pelayanan PT KAI.
Dahlan Iskan, menteri BUMN waktu itu, mendoakan agar dirinya diangkat menjadi menteri Perhubungan. Doa ini terkabul saat Jonan ditunjuk menjadi menteri Perhubungan dalam Kabinet Kerja.
Langkah pertamanya sebagai menteri adalah dengan menugaskan dirut KAI selanjutnya, Edi Sukmoro, untuk meningkatkan kapasitas kereta api dari 200 juta orang menjadi 600 juta orang, dan angkutan barang menjadi 60 juta ton dalam lima tahun ke depan dari sebelumnya 30 juta ton sepanjang tahun.
Jonan juga menolak pengawalan voorijder di hari pertama menjabat. Jonan juga menjanjikan akan menyelesaikan konsep tol laut dalam waktu dua minggu setelah menjabat. Dia pun memberlakukan piket bergiliran pada hari Sabtu dan Minggu di Kementerian Perhubungan.
Reporter : Diaz | Berbagai sumber