Eksplorasi.id – PT PGN Tbk diketahui memiliki total utang yang harus dibayar (liabilitas) hingga USD 4,21 miliar atau setara Rp 58,99 triliun (kurs Rp 14.000), pada posisi per 31 Maret 2019.
Rinciannya, utang jangka panjang USD 3,123,655,840 (Rp 43,73 triliun) dan utang jangka pendek USD 1,090,472,083 (Rp 15,27 triliun). Eksplorasi.id coba merinci sebagian utang yang dimiliki PGN, misalnya seperti jenis utang usaha, berdasarkan laporan keuangan terakhir perusahaan.
Berikut di antaranya, diketahui PGN memiliki utang usaha kepada PT Pertamina EP sebesar USD 26,31 juta (Rp 368,30 miliar), PT PHE USD 8,16 juta (Rp 114,27 miliar), PT Pertagas USD 77,77 juta (Rp 1,09 triliun), dan Santos Madura Offshore USD 4,71 juta (Rp 65,92 miliar).
Kemudian, Kangean Energy Indonesia Ltd USD 1,76 juta (Rp 24,65 miliar), dan Lapindo Brantas Inc USD 994,94 ribu (Rp 13,93 miliar). Berikutnya, ConocoPhilips (Grissik) Ltd USD 83,86 juta (Rp 1,17 triliun), PT Medco E&P Indonesia USD 3,40 juta (Rp 47,67 miliar), PT Gresik Migas USD 1,85 juta (Rp 25,97 miliar), dan Husky CNOOC USD 11,57 juta (Rp 161,97 miliar).
Lalu, PT Sadikun Niagamas Raya USD 1,10 juta (Rp 15,45 miliar), PT Wali Nusa Energi USD 1,24 juta (Rp 17,36 miliar), PT Bayu Buana Gemilang USD 366,97 ribu (Rp 5,14 miliar), Triangle Pase USD 458,56 ribu (Rp 6,42 miliar), Petrogas USD 838 (Rp 11,73 juta), PT Granary Global Energy USD 15,02 ribu (Rp 210,25 juta), dan PT Indogas Dwi Kriyaguna USD 2,10 juta (Rp 29,44 miliar).
Reporter: Sam.