Eksplorasi.id – Jean-François Hénin saat ini menjabat sebagai chairman of the board of directors dari Maurel & Prom (M&P), perusahaan migas yang 24,5 persen sahamnya dibeli oleh PT Pertamina (Persero). Pertamina membeli saham M&P dari Henin yang memiliki saham M&P melalui sebuah perusahaan bernama Pacifico.
Publik di Indonesia mungkin belum banyak yang mengetahui siapa sesungguhnya sosok Henin selain saat ini menjadi orang nomor satu di M&P. Berdasarkan penelusuran Eksplorasi.id, dia merupakan lulusan dari Paris Institut d’Administraton des Entreprises (IAE Paris Sorbonne) jurusan ekonomi.
Dia sempat menjadi bekerja sebagai asisten bendahara di Bull (1970-1971), lalu berturut-turut pindah ke Pechiney Ugine-Kuhlmann (1971-1972), sebagai bendahara di Carnation (1972-1979), dan sempat menjadi salah satu direksi di Lyon pada 1979-1982.
Pada Mei 1982, Henin direkrut oleh pria bernama Alain Gomez untuk duduk sebagai bendahara di lembaga keuangan bernama Thomson CSF (1982-1990). Henin kemudian mereorganisasi Thomson CSF Finance menjadi sebuah bank yang melakukan sejumlah tindakan spekulatif.
Tindakan yang dilakukan Henin tersebut sempat membuat mata uang dolar jatuh pada 1984 dan dia pun diduga menjadi penyebab terjadinya ‘kecelakaan keuangan’ pada 1987. Dia kemudian memeroleh julukan ‘Mozart Keuangan’. Thomson CSF pada 9 Februari 1990 kemudian menjual anak usahanya kepada salah satu perusahaan di Lyon dan berganti nama menjadi Altus Finance.
Hénin menjabat sebagai chief executive officer di Maurel & Prom sejak 14 Juni 2007 hingga 26 Mei 2014, dan didapuk sebagai chairman of the board sejak 26 Mei 2014. Sebelumnya, Henin duduk sebagai president di Hocol-Maurel & Prom Venezuela SAS.
Lalu Henin juga pernah menjabat sebagai chairman of the management board untuk Maurel & Prom SA sejak 28 Desember 2004 hingga 14 Juni 2007. Dia pun pernah sebagai manager and president di Areopage SA.
Dia juga sempat mencicipi jabatan elite sebagai chairman-chief executive officer di Electricité et Eaux de Madagascar sejak 1994 hingga 2000. Karir Henin terus berlanjut. Dia juga pernah duduk sebagai chairman-chief executive officer di Maurel & Prom Kongo dan sebagai chairman and chief executive officer di Zetah M&P Kongo.
Henin lahir pada 26 Mei 1944 disebuah kastil bernama Saint-Aubin-sur-Loire. Dia merupakan putra dari Profesor Stéphane Hénin dan merupakan saudara dari Profesor Pierre-Yves Hénin, serta paman dari seorang jurnalis di Prancis bernama Nicolas Hénin.
Terjerat Kasus
François Hénin pernah dituduh ikut terlibat dalam kasus penerbitan ‘obligasi sampah’ yang dikeluarkan sebuah bank di Prancis bernama Credit Lyonnais. Bank tersebut akhirnya diperintahkan oleh pengadilan di Los Angeles, Amerika Serikat, di medio Januari 2004, membayar denda sebesar USD 100 juta, seperti dilansir dari sandiegouniontribune.com.
Henin kala itu yang duduk sebagai managing director di Altus Finance SA, disangkakan oleh jaksa penuntut ikut menyembunyikan peran dari Credit Lyonnais dalam penerbitan ‘obligasi sampah’ tersebut.
Altus Finance adalah anak usaha dari Credit Lyonnais yang dipimpin oleh Henin. Awalnya, Altus merupakan anak usaha dari Thomson-CSF dengan nama Thomson CSF Finance. Altus kemudian diakuisisi pada Februari 1990 oleh Credit Lyonnais.
Dia pun pada medio Juli 2006, seperti dilansir dari latimes.com, sempat mengaku bersalah dan ikut berperan untuk berbohong kepada otoritas di Amerika Serikat sepanjang 1991 untuk mengambilalih sebuah perusahaan yang berbasis di Los Angeles bernama Executive Life Insurance Co.
Henin akhirnya sepakat untuk membayar denda sebesar USD 1 juta dan dihukum oleh pengadilan federal di Los Angeles dengan masa percobaan selama lima tahun. Dia pun sempat tidak diizinkan untuk masuk ke Amerika Serikat.
Eksplorasi | Tim