Eksplorasi.id – Pengusaha kapal yang tergabung dalam Indonesian National Shipowner Association (INSA) meminta kepada Pemerintah agar proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MegaWatt (MW) bisa cepat terealisasi. Saat ini, banyak anggota dari INSA yang menggantungkan usahanya di penyewaan kapal tongkang pengangkut komoditas Batubara untuk energi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), banyak yang menganggur (Lay up) di Dermaga Sungai maupun Laut lantaran sepi order.
Ketua Umum DPP INSA, Johnson W Sutjipto mengatakan jika proyek pembangkit listrik 35 ribu MW lancar, akan bisa menggairahkan kembali bisnis perkapalan yang saat ini kondisinya sedang lesu. “Angkutan batubara, kita berharap proyek yang 35 ribu MW itu bisa segera berjalan walaupun kita tau banyak kendala disana sini,” kata Johnson, Rabu (30/3).
Masalah yang saat ini dihadapi oleh sebagian besar anggota INSA adalah sepinya pelayaran komoditas yang berimbas pada tidak produktifnya kapal-kapal milik anggota. Hal itu tak pelak menimbulkan masalah lain yakni biaya lau up kapal serta biaya sewa kapal dari leasing yang terus berjalan.
Sementara itu, Dalam Sekjen INSA, Lolok Sudjatmiko menambahkan sektor angkutan komoditas berkontribusi hingga diatas 10% dari total angkutan menggunakan kapal. Dia pun mengungkap, saat ini terdapat 4000 unit kapal tongkang yang menjadi anggota INSA, dimana dari jumlah itu, sebagian besar saat ini hanya terbantu pengangkutan bahan galian jenis C seperti Batu Split dan pasir.
Eksplorasi | Analisadaily | Aditya