Moneter.co.id. PT Pertamina Hulu Energi mencatat adanya penurunan investasi hulu minyak dan gas (migas) selama semester I-2016.
Sampai saat ini, realisasi investasi hulu migas hanya mencapai US$96,8 juta, atau hanya terealisasi sebesar 29 persen dari target.
“Target investasi US$367,7 juta, itu sudah direvisi. Prognosa kami itu sekitar US$319,5 juta,” kata Presiden Direktur PHE Gunung Sardjono Hadi dalam konferensi pers di kantor pusat Pertamina Jakarta, Rabu 7 September 2016.
Gunung menungkapkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan investasi di sektor hulu migas mengalami perlambatan. Pertama, dari realokasi rencana kerja yang ditunda sampai dengan tahun depan, sampai dengan unsur-unsur efisiensi yang dilakukan perusahaan.
“Rencana kerja, ada yang kami postponed (tunda) di tahun berikutnya. Selanjutnya, juga ada proses bisnis yang dipercepat. Misalnya, pengeboran sumur tadinya 40 hari, menjadi 30 hari,” ujarnya.
Meski begitu, menurut Gunung, realisasi investasi yang saat ini masih rendah sama sekali bukan cerminan kinerja perusahaan memburuk.
Dia mengatakan, bukan hal mudah menembus target investasi yang memang sudah ditetapkan.
“Kami harus tahu persis, karena ada beberapa hal yang harus dicermati. Ada yang harus dievaluasi, sehingga realisasinya mungkin tidak 100 persen,” tutur dia