Eksplorasi.id – Salah satu inisiatif baru yang diterapkan oleh Interated Supply Chain (ISC) adalah transformasi pengadaan minyak mentah dan produk minyak.
Hal tersebut seperti yang dipaparkan oleh Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Wianda Pusponegoro dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.
Menurut Wianda, saat ini ISC sudah pada tahapan 2.0, yakni membentuk sistem pengadaan sistematis, sehingga tender bisa diakses melalui web Pertamina. “Perseroan juga mengundang peserta tender hingga di atas 100 peserta,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Wianda, banyak harga yang ditawarkan sehingga Pertamina harus mengambil the best economic value. “Jadi kami tidak hanya memilih harga terendah, tapi juga memperhatikan jenis crude yang mana yang paling efisien dan menghasilkan yield paling optimal saat dikelola di kilang Pertamina,” tuturnya.
Sementara itu, lanjutnya, Pertamina juga terus melakukan pengadaan dari berbagai sumber, tidak hanya di negara tertentu karena dari itu perseroan bisa mendapatkan penawaran harga yang beragam.
Sebagai informasi, transformasi ISC telah melahirkan tiga tahapan penting atau dikenal dengan Fase 1.0 atau fase Quick Win, Fase 2.0 atau fase World Class ISC, dan Fase 3.0 di mana ISC akan menjadi Talent Engine.
Dari Fase 1.0, ISC telah terbukti memberikan kontribusi nyata bagi kinerja Pertamina secara keseluruhan dengan dihasilkannya efisiensi sebesar USD 208,1 juta sepanjang tahun lalu.
Untuk Fase 2.0, terdapat enam inisiatif yang dikembangkan, yaitu pengadaan minyak mentah berdasarkan nilai keekonomian yang dilihat dari hasil produksi, penambahan list minyak mentah yang bernilai ekonomis tinggi yang dapat diolah di kilang Pertamina, dan kebijakan pengadaan minyak mentah secara berjangka (6 bulan) dengan melakukan pra seleksi untuk minyak mentah yang bernilai ekonomis tinggi.
Inisiatif lainnya adalah negosiasi peningkatan volume minyak mentah domestik yang disuplai kepada Pertamina oleh KKKS, optimasi pengolahan minyak untuk mendapatkan margin terbaik, serta penyederhanaan syarat dan ketentuan (GT&C) dalam pengadaan minyak mentah di RU VI Balongan sesuai dengan standar internasional.
Selain inisiatif-insiatif tersebut, ISC juga akan melakukan sejumlah langkah terobosan yang akan dilakukan sepanjang 2016.
Langkah-langkah terobosan tersebut, meliputi pembelian hidrokarbon, baik minyak mentah, kondensate dan LPG yang bersumber dari Iran, Crude Processing Deal untuk minyak Basrah Light Crude.
Langkah lanjutan reformasi proses pengadaan minyak mentah dan produk di Pertamina, maksimalisasi pembelian minyak mentah domestik untuk Kilang Pertamina, dan BTP Implementasi HPS keekonomian dalam pengadaan minyak mentah.
Eksplorasi | Aditya