Eksplorasi.id – PT PLN (Persero) diduga menenderkan proyek PLTGU Jawa 1 tanpa jaminan pasokan gas alam cair (liquefied natural gas/ LNG), yang sangat fundamental dan menjadi tanggung jawabnya, pada 2016.
Hal itu mungkin yang kemudian menyebabkan perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/ PPA) belum dapat ditandatangani dan proyek menjadi terkatung-katung.
Rizal Yamin dari State Bank of India ketika dihubungi Kamis (12/1) mengatakan, ketersediaan pasokan LNG tersebut sangat penting bagi bank yang akan menyediakan dana untuk membiayai proyek pembangkit listrik berkapasitas 2 x 800 megawatt (MW) tersebut.
“Ketidakpastian pasokan LNG merupakan mismanagement dalam proses tender PLTGU Jawa 1, sehingga proyek ini tidak bankability,” kata dia.
Rizal menjelaskan kondisi ini yang sejak awal sudah diindikasikan oleh para pemberi pinjaman (lenders) dan akhirnya menjadi kenyataan, sehingga proyek terkatung-katung.
“Padahal, dari sudut nilai investasi, proyek PLTGU Jawa 1 tergolong besar, sekitar USD 2 miliar atau sekitar Rp 26 triliun,” jelas dia.
Komentar Rizal, berdasarkan informasi, peringkat pertama atau pemenang tender adalah konsorsium Pertamina, Marubeni, dan Sojitz Corporation.
Dia menambahkan, isu bankability dalam pembangunan proyek tidak sederhana, complicated, dan merupakan fenomena gunung es.
“Dari sekian banyak isu yang terkait dengan bankability, yang paling berat adalah yang berkaitan dengan jaminan atau kepastian pasokan LNG untuk pembangkit listrik, yang merupakan tanggung jawab PLN,” ujar dia.
Dia juga mengingatkan adanya kasus yang berkaitan dengan bankability ini. Di antaranya, belum lama ini, bank asal Prancis menarik diri dari pembiayaan konsorsium perusahaan yang membangun salah satu PLTU di Indonesia.
“Bank tersebut berkomitmen tidak bersedia lagi membiayai proyek pembangkit energi berbasis batubara di seluruh dunia karena alasan lingkungan,” jelas dia.
Rizal menerangkan, jika Indonesia sampai gagal memahami mengenai pentingnya bankability dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk itu, bisa-bisa proyek kelistrikan di Indonesia tidak akan didanai oleh pihak perbankan lagi.
Seperti diketahui, tender megaproyek PLTGU Jawa 1 diikuti sejumlah peserta. Sebut saja Pertamina-Marubeni-Sojitz serta konsorsium Mitsubishi Corp-JERA-PT Rukun Raharja Tbk-PT Pembangkitan Jawa Bali.
Kemudian, konsorsium PT Adaro Energi Tbk-Sembcorp Utilities PTY Ltd, dan konsorsium PT Medco Power Generation Indonesia-PT Medco Power Indonesia-Kepco-dan Nebras Power.
Reporter : Samsul