Eksplorasi.id – Selama periode Januari-Maret 2016, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) telah menyalurkan gas bumi sebesar 1.643 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1.567 MMSCFD.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.
Heri merinci, volume gas distribusi sebesar 797 MMSCFD, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 796 dan volume transmisi gas bumi sebesar 846 MMSCFD, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 771 MMSCFD.
“Sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional, PGN optimistis kinerja perusahaan juga akan semakin baik. Meskipun kondisi perekonomian mengalami perlambatan, PGN tetap mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat,” ujarnya.
Heri mengungkapkan, PGN mengaku agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional. Selama setahun terakhir PGN membangun lebih dari 860 kilometer pipa gas bumi.
“Pada akhir 2014, infrastruktur pipa gas PGN sepanjang 6.161 km dan saat ini mencapai 7.026 km atau setara dengan 76 persen pipa gas bumi hilir nasional,” tuturnya.
Menurut Heri, tambahan infrastruktur pipa gas tersebut mulai dari pipa transmisi Kalija I sepanjang lebih dari 200 km dan penambahan jaringan pipa distribusi di wilayah eksisting.
“Saat ini PGN juga hampir merampungkan pengerjaan proyek pipa di kawasan bisnis Nagoya, Batam sepanjang 18,3 km. Selain itu juga sedang mengerjakan pembangunan pipa Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 45 km, serta proyek-proyek pembangunan pipa gas bumi lainnya yang tersebar di berbagai daerah,” katanya.
Heri menegaskan, sampai dengan kuartal I-2016, PGN menyalurkan gas bumi ke lebih dari 116.400 pelanggan rumah tangga, 1.879 usaha kecil, mal, hotel, rumah sakit, restoran hingga rumah makan, serta 1.576 industri skala besar dan pembangkit listrik.
“Pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua,” tandasnya.
Eksplorasi | Detik | Aditya