Eksplorasi.id – Kopi asli Indonesia makin merajai kopi kelas wahid dunia. Dalam pelaksanaan
Specialty Coffee Association of America (SCAA) Expo 2016 di Atlanta, Amerika Serikat (AS), Indonesia dinobatkan sebagai “Official Portrait Country”. Untuk merayakan pencapaian ini, Kementerian Perdagangan menggandeng Alun Alun Indonesia (AAI) serta para pelaku dan berbagai kementerian terkait untuk mengadakan eksibisi dan pameran kopi di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta, pada 1-11 April 2016.
Acara ini mengusung tema ‘Celebrating Indonesia as Portrait Country of the 28th Specialty Coffee
Association of America Expo 2016’ dengan kegiatan utama apresiasi kopi, termasuk coffee tasting, pameran, dan edukasi .
SCAA Expo 2016 digelar di Atlanta, Georgia, AS pada 14-17 April 2016 mendatang. Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Nus Nuzulia Ishak mengaku bangga dengan prestasi para pelaku usaha kopi yang membawa nama baik bangsa.
“Kami berharap masyarakat semakin memahami dan mencintai kopi. Dengan kopi, Indonesia terpilih sebagai official portrait country dalam SCAA Expo 2016,” jelas Nus.
Sementara itu, dukungan para pengusaha kopi di dalam negeri juga sangat besar. Bahkan sejumlah perusahaan yang telah menjadi jawara tetap ikut meramaikan acara coffee tasting ini. Sebut saja Tanamera Coffee, Anomali Coffee, Javanero, Supresso, Trigawa, dan Maharaja.
Tanamera merupakan perusahaan kopi asal Indonesia yang sedang naik daun di sejumlah negara ekspor. Berdasarkan data Ditjen PEN, Tanamera berhasil memboyong 13 penghargaan internasional dalam malam penganugerahan Australian International Coffee Award (AICA) 2016. Tanamera juga berhasil mengungguli 658 peserta dari berbagai negara dalam Melbourne International Coffee Expo (MICE) 2016 dengan mengandalkan 100 persen biji kopi asal Indonesia.
“Masyarakat dapat menikmati dan merasakan berbagai jenis kopi spesial Indonesia melalui kegiatan coffee tasting,” tutur Nus.
Sementara di ajang SCAA Expo 2016 di Atlanta yang mengusung tema ‘Remarkable Indonesian Coffee-Home of World’s Finest Coffee’, Kemendag akan menampilkan specialty coffee terbaik dari seluruh daerah penghasil kopi Indonesia.
Serangkaian kegiatan juga telah dipersiapkan di Paviliun Indonesia, antara lain coffee cupping, coffee auction, dan coffee serving. Paviliun Indonesia juga akan dimeriahkan barista-barista terbaik Indonesia, antara lain juara barista Indonesia Yoshua Tanu dan Michael Utama dari Kopiku.
Tiga Orang Pembicara
Sementara itu, Indonesia juga akan tampil pada lecturer series SCAA dengan menampilkan tiga orang pembicara, yaitu Q grader instructor Resianri Triane (tema: Revealing the Indonesian Coffee Character and Uniqueness), petani kopi di Sumatera Utara Leo Purba (tema: Exploring Semi Wash Process and Farmers Challenge in Facing The Global Markets), dan mantan Ketua Asosiasi Kopi Spesial Indonesia Tuti Mochtar (tema: Woman in Coffee)
Selain itu, Indonesia juga diberikan kesempatan untuk menayangkan film Biji Kopi Indonesia (Aroma of Heaven). Seusai penayangan film, pengunjung SCAA Expo 2016 akan diberikan kesempatan untuk tanya jawab dengan sutradara Aroma of Heaven Budi Kurniawan.
Ekspor Kopi
Berdasarkan data yang dilansir UN Comtrade, pada 2014, AS mengimpor kopi dari dunia sebesar USD 5,88 miliar atau setara 18,9% dari total impor dunia. Nilai tersebut meningkat 10,48% dibanding tahun sebelumnya. Dari nilai ini, sebesar 81,23% merupakan kopi biji tidak digongseng tidak dihilangkan kafeinnya (HS 090111 coffee, not roasted, not decaffeinated); 10,15% merupakan biji kopi digongseng (HS 090121 coffee, roasted, not decaffeinated); dan 7,66% kopi biji tidak digongseng tanpa kafein (HS 090112 coffee, not roasted, decaffeinated).
Nilai impor kopi AS dari Indonesia pada 2014 mencapai USD 323,22 juta atau mengalami peningkatan 11,33% dibandingkan pada 2013. Ekspor Indonesia ke AS didominasi oleh kopi biji tidak digongseng tidak dihilangkan kafeinnya sebesar 99,97% (HS 090111 coffee, not roasted, not decaffeinated). Sedangkan ekspor biji kopi digongseng ke AS hanya sebesar 0,03% (HS 090121 coffee, roasted, not decaffeinated). Saat ini, pangsa pasar kopi Indonesia di pasar AS sebesar 5,5% atau urutan ke-6 di bawah Brasil, Kolombia, Vietnam, Kanada, dan Guatemala.
Pada 2015, nilai ekspor kopi Indonesia ke dunia tercatat USD 1,19 miliar atau meningkat 15,21% jika dibanding periode yang sama pada 2014. Dari nilai tersebut, AS masih tetap menduduki peringkat pertama negara tujuan ekspor kopi Indonesia dengan nilai USD 281,15 juta (pangsa 23,47%). Selanjutnya disusul Jepang dengan nilai USD 104,96 juta (pangsa 8,7%), Jerman dengan nilai USD 88,4 juta (pangsa 7,4%), Italia dengan nilai USD 84 juta (pangsa 7%), dan Malaysia dengan nilai USD 70,8 juta (pangsa 5.9%).
Menurut International Coffee Organization, Indonesia menduduki urutan ke-4 sebagai produsen kopi terbesar di dunia pada 2014 dengan perkiraan produksi mencapai 622 ribu metrik ton per tahun. Indonesia juga dikenal memiliki varian kopi terbanyak dengan jumlah hampir 100 jenis varian kopi arabika yang dikenal sejak 1699. Beberapa yang terkenal antara lain Sumatra Lintong, Sumatra Solok Minang, Java Preanger, Java Ijen Raung, Java Estate, Sulawesi Toraja, dan Papua Wamena.
Eksplorasi | Aditya