• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Sabtu, November 15, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Jika Natuna Berhasil Dioptimalkan, Ini yang Akan Diterima RI

by Diaz Aditya
10 Juli 2016
in BERITA
0
Miris, Nasib Blok Migas Terbesar di Indonesia Ini Terlantar Gara-gara Teknologi Kurang Canggih
0
SHARES
161
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Indonesia dipercaya akan memiliki lapangan minyak dan gas bumi (migas) Co2 terbesar di dunia, jika potensi Kepulauan Natuna berhasil dikembangkan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja Puja, mengatakan, pengembangan Blok East Natuna memang memiliki tantangan yang sangat besar. Selain investasi yang dibutuhkan cukup besar, keberadaan sumber migasnya pun dinilai sangat rumit karena berlokasi di remote area (terpencil) dan di bawah permukaan yang kompleks.

“Blok East Natuna ini tantangannya sangat besar. Kalau ini kita produksikan, ini akan menjadi lapangan Co2 terbesar di dunia. Di samping lokasinya jauh terpencil, juga kompleksitas subsurfacenya (bawah permukaan),” ungkap Wirat.

Wirat mengaku, sejumlah tantangan perlu dihadapi, termasuk penguasaan teknologi pemisahan antara gas dan Co2 yang relatif murah. Pasalnya yang ada saat ini, teknologinya sangat mahal. Dengan demikian, harga gas yang dijual pun cukup tinggi.

“Upaya pengembangan teknologi pemisahan Co2 agar lebih murah, karena yang ada saat ini cukup mahal. Sehingga harga gasnyanya tinggi sekali kalau kita kembangkan,” ujarnya.

Tantangan lain, kata Wirat, adalah kompleksitas area yang membutuhkan area khusus untuk menginjeksi kembali Co2 ke perut bumi. Menurut Wirat, diperlukan area cekungan untuk menginjeksikan Co2 tersebut.

“Kompleksitas yang lain itu membutuhkan area khusus untuk injeksi. Jadi Co2 yang hasilnya besar ini kita perlu cari cekungan-cekungan untuk diinjekasikan,” ujarnya.

Di samping itu juga, diakui Wirat, perlu adanya proses khusus untuk mengolah gas dari Blok tersebut. Fasilitas pengolahan perlu dibangun secara terapung. Sementara jarak sumber gas yang ada di lepas pantai, sangat jauh jaraknya dengan pulau terdekat. Sehingga dibutuhkan sambungan pipa yang cukup panjang untuk mendistribusikannya.

“Pemrosesan khusus juga kita lakukan. Konstruksinya akan terapung. ini yang membuat mahal. Pulau terdekat jauh sekali jadi, butuh pipa yang menyambungkan,” pungkasnya.

Eksplorasi | Aditya

Tags: blokmigasnatunaRI
Diaz Aditya

Diaz Aditya

Next Post
Macet Parah di ‘Brexit’, Pertamina Kerahkan Mobil Pick Up hingga Pasukan Motor Layani Pembelian BBM

Ternyata Ini 10 Langkah Cerdas Pertamina Atasi Lebaran

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

ISC Klaim Lebih Transparan Dibandingkan Petral

ISC Klaim Lebih Transparan Dibandingkan Petral

9 tahun ago
Didukung Suara Rakyat Keputusan Pembangunan Kilang Onshore

Didukung Suara Rakyat Keputusan Pembangunan Kilang Onshore

10 tahun ago

Sering Dibaca

  • PLTU Kalbar Terbengkalai, Ini Kata Jokowi

    PLTU Kalbar Terbengkalai, Ini Kata Jokowi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mantan Direksi PGN ‘Dibajak’ Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Posisi Dwi Soetjipto sebagai Dirut Pertamina ‘Tidak Aman’? Ini Calon Penggantinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pakai Gas Bumi PGN, Pabrik Pupuk Ini Sudah Hemat Rp 15 Miliar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Hari Blok Cepu Gagal ‘Lifting’, FSO Gagak Rimang Alami ‘Tank Top’?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Membuka Peluang: Indonesia–Uni Eropa CEPA dan Masa Depan Ekspor Indonesia ke Eropa 14 November 2025
  • Diinisiasi Oleh GAIKINDO dan Kemenperin, Permata Bank GJAW 2025 Hadir Lebih Besar 14 November 2025
  • Terinspirasi dari Alam Indonesia, Chatime Atealier dan Javara Hadirkan Kreasi Kaya Rasa 13 November 2025
  • AFS Global STEM Innovators 2025 Perkuat Kemampuan Siswa-Siswi Indonesia di bidang STEM dan Intercultural Learning 13 November 2025
  • VIDA Perkuat Keamanan Data dan Kepercayaan Digital di Era Digitalisasi Layanan Kesehatan 13 November 2025
  • Indonesia Perkuat Posisi sebagai Destinasi Unggulan di Trip.com Global Summit 12 November 2025
  • NetApp Perkuat Kepemimpinan Ekosistem Mitra di Kawasan Asia Pasifik 12 November 2025
  • Halo BCA Raih Penghargaan Global Top Ranking Performers Awards 2025 12 November 2025
  • Rayakan Semangat Komunitas, Bank Neo Commerce Gelar Neobank Padel Tournament 2025 12 November 2025
  • Schneider Electric Luncurkan EasyPact Solar MCCB, Solusi Proteksi untuk Ekosistem Tenaga Surya 12 November 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In