• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, Juli 21, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Jika Natuna Berhasil Dioptimalkan, Ini yang Akan Diterima RI

by Diaz Aditya
10 Juli 2016
in BERITA
0
Miris, Nasib Blok Migas Terbesar di Indonesia Ini Terlantar Gara-gara Teknologi Kurang Canggih
0
SHARES
139
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Indonesia dipercaya akan memiliki lapangan minyak dan gas bumi (migas) Co2 terbesar di dunia, jika potensi Kepulauan Natuna berhasil dikembangkan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja Puja, mengatakan, pengembangan Blok East Natuna memang memiliki tantangan yang sangat besar. Selain investasi yang dibutuhkan cukup besar, keberadaan sumber migasnya pun dinilai sangat rumit karena berlokasi di remote area (terpencil) dan di bawah permukaan yang kompleks.

“Blok East Natuna ini tantangannya sangat besar. Kalau ini kita produksikan, ini akan menjadi lapangan Co2 terbesar di dunia. Di samping lokasinya jauh terpencil, juga kompleksitas subsurfacenya (bawah permukaan),” ungkap Wirat.

Wirat mengaku, sejumlah tantangan perlu dihadapi, termasuk penguasaan teknologi pemisahan antara gas dan Co2 yang relatif murah. Pasalnya yang ada saat ini, teknologinya sangat mahal. Dengan demikian, harga gas yang dijual pun cukup tinggi.

“Upaya pengembangan teknologi pemisahan Co2 agar lebih murah, karena yang ada saat ini cukup mahal. Sehingga harga gasnyanya tinggi sekali kalau kita kembangkan,” ujarnya.

Tantangan lain, kata Wirat, adalah kompleksitas area yang membutuhkan area khusus untuk menginjeksi kembali Co2 ke perut bumi. Menurut Wirat, diperlukan area cekungan untuk menginjeksikan Co2 tersebut.

“Kompleksitas yang lain itu membutuhkan area khusus untuk injeksi. Jadi Co2 yang hasilnya besar ini kita perlu cari cekungan-cekungan untuk diinjekasikan,” ujarnya.

Di samping itu juga, diakui Wirat, perlu adanya proses khusus untuk mengolah gas dari Blok tersebut. Fasilitas pengolahan perlu dibangun secara terapung. Sementara jarak sumber gas yang ada di lepas pantai, sangat jauh jaraknya dengan pulau terdekat. Sehingga dibutuhkan sambungan pipa yang cukup panjang untuk mendistribusikannya.

“Pemrosesan khusus juga kita lakukan. Konstruksinya akan terapung. ini yang membuat mahal. Pulau terdekat jauh sekali jadi, butuh pipa yang menyambungkan,” pungkasnya.

Eksplorasi | Aditya

Tags: blokmigasnatunaRI
Diaz Aditya

Diaz Aditya

Next Post
Macet Parah di ‘Brexit’, Pertamina Kerahkan Mobil Pick Up hingga Pasukan Motor Layani Pembelian BBM

Ternyata Ini 10 Langkah Cerdas Pertamina Atasi Lebaran

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Tarik Ulur PoD Kedung Keris, SKK Migas Harus Mantap Putuskan

Tarik Ulur PoD Kedung Keris, SKK Migas Harus Mantap Putuskan

9 tahun ago
Pertalite Mulai Dijual di Batam Rp 7.700/Liter

Di Daerah Ini Pertalite Kurang Laku

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Tewas Tertimbun Bekas Tambang Milik Riau Bara Harum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eksploitasi Tambang Seko Dikecam Masyarakat Sipil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PLN Gunakan Alat Deteksi Untuk Melacak Pencurian Listrik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Exxon: Minyak Banyu Urip Mengalir ke FSO Cinta Natomas Tunggu Instruksi Pemerintah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Menteri ESDM : Bea Keluar Jangan Jadi Beban Pengusaha Batu Bara 19 Juli 2025
  • Pertamina Rilis Inovasi Digital Pengelolaan Perizinan Berbasis Teknologi Geospasial ArcGIS 19 Juli 2025
  • Indonesia Tegaskan Komitmen Dorong Ekosistem Kekayaan Intelektual Inklusif dan Berkelanjutan 19 Juli 2025
  • Bank Indonesia : Gen Z Pengguna QRIS Terbesar di Indonesia 19 Juli 2025
  • Kantongi Rp97,1 Triliun, Aset KAI Naik Rp44,9 Triliun di Tahun 2024 19 Juli 2025
  • FWD Insurance dukung Peningkatan Literasi dan Penetrasi Asuransi Lewat Edukasi dan Teknologi 18 Juli 2025
  • Polytron Akselerasi Produksi Mobil Listrik di Fasilitas PT Handal Indonesia Motor Purwakarta 18 Juli 2025
  • Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Dorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia 17 Juli 2025
  • Vanda RE Tandatangani Framework Supply Agreement Besar dengan Produsen Baterai CATL 17 Juli 2025
  • ZINC TRAIL RUN Kembali Digelar Dengan Rute yang Seru dan Menantang di Bali 16 Juli 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In