Eksplorasi.id – Presiden Joko Widodo perintahkan harga gas untuk industri turun. Ancar-ancarnya di kisaran US$ 5 hingga US$ 6 per MMBTU.
“Lakukan penyederhanaan dan pemangkasan rantai pasok, sehingga lebih efisien dan saya minta agar dijaga juga, dikalkulasi. Ini terkait dengan iklim investasi di sektor gas bumi,” ujar Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (5/10).
Diakui Jokowi, harga gas di Indonesia memang tergolong mahal. Bandingkan dengan Vietnam yang harga gas industri sebesar US$ 7 per MMBTU. Atau Malaysia dan Singapura yang hanya US$ 4 per MMBTU.
Jika harga gas masih mahal, presiden asal Solo ini sangat mengkhawatirkan perkembangan industri di tanah air. Khususnya industri yang sangat tergantung kepada gas semisal petrokimia, keramik, tekstil, pupuk dan baja.
Meski begitu, Jokowi mengingatkan agar potensi investasi di sektor hulu gas, juga dipikirkan. Jangan sampai harga yang dipatok terlalu murah sehingga menimbulkan keengganan bagi investor migas untuk masuk ke Indonesia.
Sumber: Energi