• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Minggu, Juni 1, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home MINYAK

Jual Minyak di Bawah ICP ke TWU, DPR Desak SKK Migas Beri Jawaban Tertulis

by Eksplorasi.id
6 Desember 2016
in MINYAK
0
Mantan Dirut Pertamina Bantah Terlibat Ikut Impor Minyak Libya

Ilustrasi sumur minyak. | Foto : Istimewa.

0
SHARES
74
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – SKK Migas harus menyampaikan tindak lanjut atas temuan hasil audit BPK kepada Komisi VII DPR, terkait dengan penjualan minyak ke kilang milik PT Tri Wahana Universal (TWU) yang dijual di bawah harga minyak mentah nasional (Indonesia Crude Price/ICP). 

Ilustrasi sumur minyak | Foto : Istimewa
Ilustrasi sumur minyak | Foto : Istimewa

Hal itu menjadi salah satu kesimpulan dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VII dengan SKK Migas di Jakarta, Senin (5/12).

“Komisi VII meminta kepada kepala SKK Migas untuk menyampaikan jawaban tertulis kepada Komisi VII DPR paling lambat pada 13 Desember nanti,” bunyi kesimpulan RDP tersebut.

Anggota Komisi VII Eni Maulani Saragi kepada Eksplorasi.id mengatakan, jawaban tertulis wajib disampaikan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi untuk melihat adakah potensi kerugian negara akibat penjualan minyak yang di bawah ICP.

“Karena setahu saya belum pernah ada perusahaan bisa beli minyak di bawah ICP, apalagi ini yang beli perusahaan swasta. Kami harapkan SKK Migas bisa memberikan jawaban yang masuk akal,” kata dia.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman kepada Eksplorasi.id juga pernah berkomentar, negara mengalami kerugian sebanyak tiga kali ketika menjual minyak bagian negara dari Banyu Urip ke PT TWU).

“Kalau dijual di Floating Storage and Offloading (FSO) Gagak Rimang maka akan didapat harga ICP+alpha, di mana alpha adalah premi yg ditawarkan oleh buyer saat tender penjualan minyak. Dalam hal ini menjadi ICP +USD 2,” kata dia.

Namun, lanjut Yusri, jika dijual di plant gate maka negara tidak akan memeroleh alpha tersebut. Bahkan, imbuh dia, dalam kasus ini malah dihargai di bawah ICP, yakni ICP Arjuna –USD 4,76 per barel.

“Jadi negara menjual minyak di bawah ICP, kemudian untuk memenuhi kebutuhan kilang, negara (via Pertamina) membeli minyak lain seharga ICP +USD 2. Selisih harganya maka menjadi USD 2 + USD 4,76 menjadi USD 6,76 per barel. Apakah ini selisih harga ini bukan kerugian negara?” tanya Yusri.

Kedua, terang Yusri, EMCL memiliki pipa untuk mengangkut minyak dengan kapasitas penuh 165 ribu bph ke FSO Gagak Rimang.

“Tapi sebagian kapasitas pipa tersebut menjadi idle. Lalu di sisi lain negara seolah menyewa ‘pipa’ lain dengan toll fee seharga USD 4,76 per barel untuk mengangkut minyak tersebut ke pembeli, dalam hal ini TWU. Apakah ini juga bukan kerugian negara?” jelas dia.

Jadi, menurut Yusri, setidaknya dalam kasus ini negara mengalami rugi tiga kali. Pertama, dari kehilangan margin USD 2 per barel. Kedua, negara harus membayar toll fee ‘pipa’ lain sebesar USD 4,76/barel. Ketiga, negara kehilangan kesempatan menggunakan pipanya sendiri.

Lainnya, FSO Cinta Natomas yang dioperatori Joint Operating Body Pertamina PetroChina East Java (JOB P-PEJ) juga tidak maksimal kapasitasnya karena tidak memeroleh pasokan minyak dari Banyu Urip. Bahkan pipa yang menyalurkan minyak dari Banyu Urip ke FSO Cinta Natomas hingga saat ini dalam posisi tidak terpakai.

Reporter : HYN

Tags: Banyu Urip. ICPheadlineKomisi VIIminyakSKK MigasTWU
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
DPR Desak SKK Migas Segera Naikkan Produksi Banyu Urip

DPR Desak SKK Migas Segera Naikkan Produksi Banyu Urip

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Puskepi: Pertamina di Bawah Ancaman dan “Genggaman” Preman

Puskepi: Pertamina di Bawah Ancaman dan “Genggaman” Preman

9 tahun ago
Proyek ‘City gas’ Jambi Terkendala Pipa Bocor

Jasindo Bayar Klaim Pipa Bocor SSWJ Milik PGN Rp 636,8 Miliar

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Ini Dia, Sumber Daya Alam Unggulan 11 Negara ASEAN

    Ini Dia, Sumber Daya Alam Unggulan 11 Negara ASEAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PLN Kembangkan Energi Mikro Hidro Di Sumba

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Riset Geomarin 3 Lakukan Survei Gas Biogenik di Bali dan Lombok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikut Berperan Atas Pembubaran Petral, Totok Nugroho Kini Jabat SVP ISC Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In