Eksplorasi – Kamboja hingga Februari 2016 masih menjadi pasar ekspor terbesar tembakau Sumatera Utara setelah lelang produk itu dihentikan di Bremen, Jerman.
“Bukan hanya sebagai pasar terbesar, malah ekspor ke negara itu terus meningkat,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono, Senin (11/4).
Pada Januari-Februari 2016, nilai ekspor produk itu mencapai US$ 52,101 juta atau naik 26,45% dari periode sama 2015 yang masih sebesar US$ 41,202 juta.
Secara total, nilai ekspor tembakau Sumut hingga Februari 2016 juga naik cukup besar atau 19, 50%. Pada Januari-Februari 2016, nilai ekspor tembakau Sumut mencapai US$ 58,590 juta dari periode sama 2015 yang masih US$ 49.031 juta.
Sekjen Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adiyaksa mengakui, pergeseran tujuan ekspor itu sejak tidak lagi dijadikan Bremen, Jerman sebagai tempat pelelangan tembakau Sumut. Dewasa ini, pengusaha memang sedang gencar mengembangkan pasar ekspor produknya di tengah harga jual yang tren melemah dampak krisis global dan persaingan yang semakin ketat.
Eksplorasi | Bisnis | Aditya