• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Sabtu, Agustus 2, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home GAS

Kasus Lapangan Kepodang, Menteri Jonan Didesak Nonaktifkan Deputi Operasi SKK Migas

by Eksplorasi.id
12 Agustus 2017
in GAS
0
Kasus Lapangan Kepodang, Menteri Jonan Didesak Nonaktifkan Deputi Operasi SKK Migas

Ilustrasi. | Foto : Istimewa.

0
SHARES
449
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook
Ilustrasi. | Foto : Istimewa.
Ilustrasi. | Foto : Istimewa.

Eksplorasi.id – Komentar Deputi Operasi SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman terkait kondisi kahar (government force majeure) Lapangan Kepodang di Blok Muriah dinilai terlalu lancang dan terkesan tergesa-gesa.

Pernyataan tersebut dilontarkan Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman di Jakarta, Jumat (11/8) malam.

“Terlalu pagi dan terkesan lancang komentarnya Fatar Yani yang menyatakan bahwa produksi Lapangan Kepodang tidak bisa memproduksi gas untuk memenuhi kontraknya dengan PT PLN (Persero) guna memenuhi kebutuhan PLTGU Tambak Lorok hingga 2026,” kata dia kepada Eksplorasi.id.

Yusri menilai bahwa Fatar Yani terkesan menyalahkan pemilik lama lapangan itu, yakni BP, akibat kondisi kahar tersebut. Blok Muriah diketahui saat ini dioperatori oleh perusahaan migas asal Malaysia, Petronas Carigali Muriah Ltd.

Sebelumnya, pada Rabu (9/8), Fatar Yani berkomentar bahwa lapangan yang baru berproduksi pada 2015 itu hanya mampu berproduksi hanya 116 MMscfd hingga 2018.

“Bukan salah prediksi atau estimasi saja. Salah satu penyebab terjadinya kahar adalah volume gas dalam plan of development (PoD) yang disusun operator lama, yaitu BP tidak sesuai produksi yang didapat Petronas Carigali,” kata Fatar Yani.

“Pertanyaan bodoh harus saya ajukan apakah komentar Fatar Yani itu merupakan sikap resmi SKK Migas atau pernyataan pribadi dia? Kesimpulan saya, jelas Fatar Yani menyalahkan BP. Ini ibarat muka buruk cermin dibelah. Bodohnya dia, tapi malah menyalahkan orang lain,” jelas Yusri.

Yusri mengungkapkan, sebelum menjabat sebagai deputi Operasi SKK Migas, Fatar Yani pernah bekerja di Petronas Carigali dengan jabatan terakhir sebagai operations manager. “Fatar Yani baru dilantik oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan sebagai deputi Operasi SKK Migas pada Mei 2017 menggantikan Muliawan,” ujar dia.

Komentar Yusri, semestinya Fatar Yani paham bahwa terkait dengan keadaan kahar dari Lapangan Kepodang ada sejumlah hal yang harus diklarifikasi sebelum menghakimi dan menyalahkan BP.

“Apakah pada saat Petronas Carigali mengambilalih saham dari BP mereka telah melakukan uji tuntas (due diligence) yang betul atas sertifikasi cadangan (reserves certification) dan hasil sebelum rencana pengembangan (pre POD),” jelas dia.

Kemudian, lanjut Yusri, apakah POD yang diajukan dan disetujui oleh menteri ESDM atas rekomendasi SKK Migas dan telah di verifikasi Ditjen Migas? “Apakah benar Petronas Carigali telah melakukan review total atas data cadangan gas terbukti (disertifikasi) dan interpretasi data seismik?” katanya.

Pendapat Yusri, kontrak bagi hasil (production sharing contract/ PSC) menyebutkan bahwa semua kegiatan eksplorasi dan pengembangan menjadi risiko kontraktor. “Maka kejadian ini menjadi tanggungjawab penuh Petronas Carigali,” katanya.

Pendapat dia, sekiranya ada tiga kerugian yang dialami Petronas Carigali. Pertama, depresiasi atas semua biaya biaya-yang telah dikeluarkan (cost recovery) menjadi beban kerugian kontraktor. Petronas harus mampu mencari solusi agar kerugian besar atas kejadian ini tidak terulang.

Kedua, ada kemungkinan risiko pinalti dari pembeli (offtaker) gas yang tertera dalam perjanjian jual beli gas (sales and purchase agreement/ SPA) atau kemungkinan terkena denda apabila dibawa ke arbitrase.

Ketiga, bila cadangan gas yang sudah disertifikasi oleh sebuah lembaga dijadikan jaminan (collateral) saat adanya pembiayaan proyek pengembangan, maka Petronas Carigali harus memberikan jaminan tambahan dan beban bunga atas pinjaman pembiayaan proyek (project financing loan).

“Padahal, jika Petronas Carigali patuh dan taat asas terhadap prosedur standar operasi dalam tahap uji tuntas akuisisi blok migas, mungkin kasus Lapangan Kepodang tidak akan terjadi,” terang Yusri.

Penegasan Yusri, kondisi tersebut menjadi bukti bahwa SKK Migas telah gagal melakukan tugasnya sebagai fungsi pengawasan dan mengontrol dari pemerintah untuk melakukan review atas data-data yang diberikan oleh Petronas Carigali. “Anehnya malah dengan mudahnya memberikan rekomendasi kepada menteri ESDM.”

Konsekuensinya kerugian dari sisi pemerintah, imbuh dia, selain telah mengeluarkan dana penggantian biaya operasi, investasi dan biaya tertanam (sunk cost) kepada Petronas Carigali bisa mencapai sekitar USD 400 juta (cost recovery).

“Kerugian lainnya adalah hilangnya potensi pendapatan tambahan negara hasil penjualan gas (equity to be split) dari blok ini. Belum lagi kerugian yang diderita anak usaha BUMN seperti PT PGN Tbk (Persero), PT Saka Energi Indonesia,” ujarnya.

Kontraktor swasta nasional, terang Yusri, seperti PT Bakrie & Brothers Tbk pun akan mengalami kerugian karena telah membangun jaringan pipa sepanjang 207 km.

“Belum lagi PT PLN (Persero) yang harus mencari gas pengganti, di mana mungkin harganya lebih mahal untuk jaminan suplai kebutuhan PLTGU Tambak Lorok hingga 2026 sesuai kontrak,” jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, kondisi kahar itu juga akan berdampak kepada iklim investasi migas nasional, karena kejadian ini akan memberikan gambaran bahwa risiko investasi bukan hanya pada tahapan eksplorasi, namun juga dapat terjadi juga pada tahapan produksi.

“Karena kasus Lapangan Kepodang mungkin merupakan kejadian pertama dalam sejarah investasi migas selama 72 tahun kita merdeka, seharusnya KPK memberikan perhatian serius menyidik kasus ini,” katanya.

KPK, kata Yusri, harus menelisik semua data-data teknis dan sertifikasi cadangan gas terbukti yang dikeluarkan oleh lembaga itu apakah valid datanya atau tidak.

“Terakhir, untuk menghindari konflik kepentingan dalam proses penyidikan ini, sebaiknya Fatar Yani dinonaktifkan selamanya sebagai deputi Operasi SKK Migas, karena terkesan dia hanya ingin menyelamatkan Petronas Carigali dan merugikan negara Indonesia,” terangnya.

Reporter : HYN

Tags: Fatar Yani AbdurrahmanheadlineLapangan KepodangPetronasSKK MigasYusri Usman
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Kasus Kepodang, Potensi Kerugian Negara Diduga Empat Kali Lipat Dibandingkan Kasus e-KTP

Kasus Kepodang, Potensi Kerugian Negara Diduga Empat Kali Lipat Dibandingkan Kasus e-KTP

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Pemkab Aceh Barat Akan Tertibkan Tambang Emas Ilegal

Tosan: Tambang Liar di Lumajang Harus Ditutup

9 tahun ago
PLTP Mataloko di Flores Segera Dimanfaatkan

PLTP Mataloko di Flores Segera Dimanfaatkan

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa IPB Kembangkan Pembangkit Biofotovoltanik Berbasis Tanaman Alga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ‘Single Point Mooring’ Proyek Strategis Jokowi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Riset Geomarin 3 Lakukan Survei Gas Biogenik di Bali dan Lombok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • MTDL Catat Pendapatan Naik Sebesar 11,2 Persen di Q2 2025 1 Agustus 2025
  • Sinergi Strategis Indonesia Eximbank dan Petro Oxo Nusantara Dorong Ekspor Petrokimia Indonesia 1 Agustus 2025
  • ESSA Catatkan Penurunan Pendapatan Sebesar 9 Persen pada 1H 2025 1 Agustus 2025
  • Trakindo Innovakids 2025 Persiapkan Generasi Berkarakter Tangguh dan Sehat Mental di Masa Depan 31 Juli 2025
  • Feraco Dukung Bahan Bangunan ber-SNI Dipromosikan pada Pameran HBM Expo 2025 31 Juli 2025
  • Penuhi Kebutuhan Finansial Masa Depan, FWD Insurance Perbarui Fitur Produk FWD Treasury Legacy Protection 30 Juli 2025
  • Jaga Recurring Income Tetap Tinggi, INPP Manfaatkan Tren Investasi Properti di Kalangan Muda 30 Juli 2025
  • Alibaba Luncurkan Model AI Pemrograman Canggih Qwen3-Coder 30 Juli 2025
  • Waspada Penipuan Kripto Menggunakan Platform Google Form 29 Juli 2025
  • Kolaborasi MEBI, PLN dan Alfamart Hadirkan 3.000 Charging Unit di Gerai Alfamart 29 Juli 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In