Eksplorasi.id – Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sukabumi mencatat permintaan elpiji subsidi ukuran tabung tiga kilogram hingga hari ke enam Ramadhan ini meningkat 20 persen.
“Akibat meningkatnya permintaan tersebut baik di Kota maupun Kabupaten Sukabumi terjadi kekosongan persediaan gas subsidi tersebut,” kata Ketua Hiswana Migas Sukabumi Yudha Sukmagara di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, kekosongan persediaan mulai dari tingkat agen hingga eceran tersebut karena kuota yang sudah ditetapkan pemerintah pusat tidak sebanding dengan permintaan di Sukabumi.
Selain itu, kuota yang sudah ditetapkan tersebut masih menggunakan data 2015 sehingga pada 2016 ini pasokan dari pusat tidak berubah, tetapi pengguna “gas melon” tersebut meningkat apalagi pada Ramadhan.
Adapun kuota untuk Kota Sukabumi mencapai sekitar 600 ribu tabung per bulan dan Kabupaten Sukabumi 1,6 juta setiap bulannya. Dengan adanya kenaikan permintaan ini, pihaknya langsung berkoordinasi dengan PT Pertamina dan rencana BUMN tersebut melakukan penambahan fakultatif untuk memenuhi kebutuhan warga Sukabumi.
“Adanya lonjakan permintaan tersebut akibat adanya kepanikan pembelian (panic buying) dari warga pada momen awal Ramadha ini yang kemungkinan warga banyak yang memasak,” tambahnya.
Yudha berharap PT Pertamina bisa menambah kuota elpiji pada pertengah 2016 ini yang bertujuan untuk mencegah adanya kelangkaan gas subsidi apalagi menjelang Idul Fitri 1437 H yang dipastikan jumlah permintaan akan lebih melonjak.
Untuk penambahan kuota ini berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh pemda setempat sesuai dengan permintaan dari masyarakat. Solusi menambah pasokan ini adalah jalan satu-satunya agar tidak ada lagi kelangkaan bahan bakar ini.
Eksplorasi | Aditya | antara