Eksplorasi.di – PT Bukit Asam (Persero) Tbk., mengantongi pinjaman senilai Rp1,7 triliun dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., untuk mendanai proyek pengembangan perusahaan.
Sekretaris Perusahaan (Sekper) Bukit Asam Adib Ubaidillah mengatakan pinjaman itu akan digunakan untuk sejumlah keperluan seperti pembiayaan belanja modal senilai senilai US$100 juta, pemenuhan kebutuhan likuditas valuta asing US$130 juta dan fasilitas trust receive Rp700 miliar.
”Selanjutnya, dengan rekomendasi PTBA, fasilitas pendanaan ini juga dapat diberikan kepada mitra bisnisnya, masing-masing sebesar Rp700 miliar berupa fasilitas Mandiri Supplier Financing, sebesar Rp300 miliar berupa Invoice Financing, termasuk acknowledge antara PTBA, PT Kereta Api Indonesia dan Bank Mandiri,” paparnya dalam keterangan tertulis, Rabu (30/11).
Dengan adanya rekomendasi fasilitas kredit yang dapat diberikan oleh Bank Mandiri kepada mitra bisnis Bukit Asam maka bakal memberikan kepastian bagi perseroan atas perkembangan pekerjaan para mitra bisnis tersebut.
Misalnya, pinjaman dari Bank Mandiri tersebut ditujukan untuk mengantisipasi besarnya kebutuhan dana bagi perseroan pada 2017. “Baik itu terkait dengan pengembangan di sektor operasional penambangan, di antaranya untuk sarana dan infrastruktur produksi, maupun untuk proyek pengembangan di sektor energi seperti persiapan pembangunan sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batubara,” ujarnya.
Kemudian, Bukit Asam menargetkan produksinya dapat mencapai 58 juta ton per tahun pada 2020 dan 98 juta ton per tahun pada 2024. Jumlah sumberdaya Bukit Asam sendiri mencapai 8,27 miliar ton dan cadangan tertambang 3,33 miliar ton.
“Sementara itu, saat ini PTBA memiliki kontrak pasokan batubara jangka panjang untuk konsumen domestik hingga 30 tahun ke depan sebesar 574 juta ton. Sedangkan untuk sektor PLTU, tahun 2020 diharapkan PTBA sudah memiliki sejumlah pembangkit dengan total kapasitas sebesar 1.500 MW dan tahun 2025 sekitar 4.500 MW,” pungkasnya.
Reporter : Top