Eksplorasi.id – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menggandeng perguruan tinggi dan organisasi profesi untuk mempersiapkan pengelolaan Blok Masela yang direncanakan dimulai 2021.
“Ribuan tenaga kerja yang dibutuhkan, kalau tidak dipersiapkan dari sekarang maka akan susah. Saya berharap dengan dibangunnya Blok Masela dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, jangan sampai masyarakat Maluku hanya menjadi penonton,” ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir di Jakarta, Selasa.
Kemristekdikti bekerja sama dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyiapkan SDM untuk membangun dan mengoperasikan Blok Masela. Penyiapan SDM dilakukan di Universitas Pattimura dan Politeknik Ambon.
Tenaga ahli keteknikan yang dihasilkan berupa tenaga ahli akademik, vokasi dan tenaga ahli insinyur profesional.
“Kami prioritaskan mahasiswa yang berasal dari Maluku,” tambahnya.
Sementara tenaga keteknikan yang dihasilkan yakni sarjana teknik, magister teknik, diploma satu sampai tiga (vokasi), sarjana teknik terapan, magister terapan, dan insinyur profesional.
Untuk tahap awal pendidikan akan dilaksanakan bekerja sama dengan perguruan tinggi di luar Maluku untuk menyediakan dosen dan laboratorium.
Tempat praktikum selain dilakukan di perguruan tinggi juga dilakukan di fasilitas pelatihan yang ada di industri. Saat ini Universitas Pattimura dan Politeknik Ambon sudah bekerja sama dengan STEM-Akamigas Cepu untuk menyiapkan tenaga kerja di bidang minyak dan gas.
Menristekdikti mengatakan biasanya pada saat dilakukan eksplorasi maka akan ada tambang baru dan industri turunan lainnya. Selain itu juga dimungkinkan pengelolaan wisata di daerah sekitar.
Eksplorasi | Antara | EPung