Eksplorasi.id – Kerja sama PT Pertamina dengan Saudi Aramco dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) terus berlanjut.
Sebelumnya, kedua perusahaan minyak dan gas yang telah membentuk perusahaan joint venture ini pun telah menyepakati suplai minyak mentah (crude oil) yang akan diolah di kilang Cilacap, Jawa Tengah.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan, pihak Pertamina dengan Saudi Aramco sudah punya titik temu dalam perundingan mengenai joint venture. “Diharapkan bisa kita tanda tangani hingga akhir Desember,” kata Dwi, Sabtu (10/12).
Menurutnya, kesepakatan ini tinggal mengurus admistrasi. Jadi, setelah join venture agreement, Pertamina akan mengerjakan feasebility study yang diharapankan selesai di periode Januari sampai Februari tahun depan.
Kemudian, dilanjutkan penyusunan desain basic engineering. Ditargetkan,groundbreaking sudah dilakukan akhir 2017.
Dalam perusahaan patungan ini, Pertamina tetap menjadi pemegang saham mayoritas dengan saham sebesar 55%-60% untuk pembangunan kilang Cilacap. Sementara saham sisanya sebesar 40%-45% dipegang oleh Saudi Aramco, perusahaan migas terbesar dunia.
Pertamina dan Aramco pun siap menggelontorkan dan investasi sebesar US$ 5 miliar untuk proyek RDMP kilang Cilacap yang digadang-gadang oleh Pertamina akan menjadi kilang terbaik di Asia. Dengan komposisi US$ 2,2 miliar dari Saudi Aramco.
Pertamina sendiri menargetkan proyek RDMP kilang Cilacap bisa ramping pada 2022. Jika proyek RDMP kilang Cilacap ini selesai maka kapasitas kilang akan meningkat hingga 370.000 bph dengan tingkat kompleksitas produk minyak yang lebih baik. “Selain Cilacap, ditargetkan kilang di Balikpapan selesai 2019, dan di Tuban tahun 2021,” kata Dwi.
Sebelumnya Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto pernah mengatakan, dalam investasi kilang, kebutuhan minyak sangat besar. Untuk kilang Cilacap saja nantinya dibutuhkan pasokan 370.000 barel per hari. Untuk itu, mayoritas suplai minyak mentah untuk kilang Cilacap akan dipasok oleh Saudi Aramco. Saudi Aramco siap menyuplai minyak hingga 70% dari kapasitas kilang Cilacap atau sekitar 260.000-270.000 barel per hari (bph).
Reporter : Inka