Eksplorasi.id – Jokowi tidak main-main dengan kedaulatan Indonesia. Setelah mendengar banyaknya nelayan Cina dan ada kapal Cina yang masuk ke perairan Indonesia di Natuna, Jokowi langsung bergerak cepat.
Presiden Joko Widodo langsung menuju KRI Imam Bonjol 383 setibanya di Pelabuhan Penagi, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis pekan lalu pukul 09.50 WIB. Di kapal yang sebelumnya dipakai mengejar kapal nelayan China itu, Jokowi menggelar rapat terbatas sekitar satu jam.
Poin penting dari rapat itu antara lain, Jokowi meminta semua kementerian terkait bekejasama dengan Pemerintah Provinsi Kepri dan Pemkab Natuna fokus mengembangkan perekonomian di Natuna yang bertumpu pada dua sektor. Yakni, Migas dan Perikanan.
Jokowi meminta pembangunan dua sektor ini dipercepat, mengingat potensi Migas dan perikanan Natuna luar biasa besar.
Menteri ESDM Sudirman Said yang hadir di rapat tersebut menyebutkan, saat ini perairan Natuna ada 16 blok migas. Dari jumlah itu, baru 5 blok yang sudah berproduksi, sementara 11 blok masih proses eksplorasi.
Cadangan gas untuk Blok D-Alpha saja mencapai 222 trillion cubic feet (TCF) dan gas hidrokarbon yang bisa didapat sebesar 46 TCF, menjadikan blok ini salah satu sumber terbesar di Asia.
“Iya, presiden memang meminta potensi ekonomi di Natuna dikembangkan secara serius, terutama sektor migas dan perikanan,” ujar Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.
Hadir juga Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri ESDM Sudirman Said, KSAL Laksamana Ade Supandi, Seskab Pramono Anung, dan Kepala Bappenas Sofyan Djalil.
Di sektor perikanan, Menteri Susi menyampaikan pihaknya akan mengembangkan sektor perikanaan secara terpadu.
“Nanti akan ada sentra kelautan dan perikanaan secara terpadu,” ujar Susi.
Tak hanya soal pengembangan potensi ekonomi sektor migas dan perikanan, Jokowi juga meminta Panglima TNI memperhatikan keutuhan NKRI di Natuna. Jokowi tak ingin wilayah Indonesia dicaplok negara manapun.
Panglima TNI sendiri dalam pemaparannya, kata Retno, telah menyampaikan berbagai program penguatan pertahanan di Natuna yang kaya migas dan ikan itu. Salah satunya, terkait rencana menjadikan Natuna sebagai salah satu pangkalan militer.
Usai rapat, Jokowi bersama sejumlah menteri bekesempatan meninjau perairan Natuna sambil berbincang dengan KSAL Laksamana Ade Supandi.
Jokowi juga sempat melihat kapal nelayan China yang berhasil diamankan TNI AL dari Koarmabar.
Usai meninjau perairan Natuna, Jokowi kembali ke darat dan menyempatkan diri menyaksikan pembagian 1000 paket sembako di Kampung Penagi, Ranai.
Setelah itu, Jokowi dan rombongan menyempatkan diri salat zuhur di Masjid Agung Natuna sebelum kembali ke Jakarta menggunakan pesawat Boeing 737-400 TNI Angkatan Udara
Selama di Natuna, Jokowi juga didampingi GUbernur Kepri Nurdin Basirun.
Eksplorasi | Aditya