Eksplorasi.id – Manajemen PT Tri Wahana Universal (TWU) menyatakan bahwa sejak Sabtu (31/3) kilang mini milik perseroan berhenti total beroperasi.
Hal itu diungkapkan Rudy Tavinos, CEO sekaligus founder PT TWU, di Bojonegoro, Jawa Timur, seperti dilansir Kumparan.com.
“Penyebab utama tutupnya karena formula penjualan minyak mentah pada PT TWU dinaikkan hingga USD 6 per barel, dan itu menjadi tidak ekonomis,” kata dia.
Rudy menjelaskan, secara produksi PT TWU sudah berhenti beroperasi atau menghentikan produksinya sejak 31 Januari 2018. Sedangkan pada 31 Maret 2018 seluruh kegiatan perusahaan secara total berhenti beroperasi.
“Sisa karyawan yang ada seluruhnya di PHK pada akhir Maret 2018. Jumlah tenaga kerja yang kena PHK adalah, karyawan tetap 150 orang plus karyawan alih daya (outsourching),” ujar dia.
Jumlah itu belum termasuk karyawan dari rekanan PT TWU. Seperti dari perusahaan transportasi pengangkutan minyak mentah, yaitu dari PT Bahana Multi Teknik (BMT), PT Artha Surya Jaya dan PT Sido Makmur Putra, yang seluruhnya memiliki sekitar 120 armada atau truk.
Kilang mini milik PT TWU yang berada di Desa Sumengko Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro, mulai beroperasi sejak awal 2010 dan berhenti beroperasi pada 31 Januari 2018. Sementara kontrak yang diberikan pada PT TWU, baru akan berakhir pada akhir tahun 2019.
Audit Investigasi
Sebelumnya, Eksplorasi.id pernah menulis, Kementerian ESDM didesak memimpin proses audit investigasi terkait dijualnya secara murah minyak bagian negara dari Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu ke PT TWU.
Baca: Beli Minyak Murah Bagian Negara, Menteri Jonan Didesak Lakukan Audit Investigasi Kilang TWU
Anggota Komisi VII DPR Joko Purwanto pernah berkomentar, diduga ada penyalahgunaan akibat adanya keberadaan kilang milik PT TWU.
Apalagi adanya sinyalemen pembelian minyak oleh PT TWU di bahwa harga minyak nasional (Indonesia Crude Price/ ICP) yang dipakai sebagai bahan baku kilang.
Baca: DPR: Diduga Ada Penyalahgunaan soal Keberadaan Kilang TWU di Banyu Urip
Bahkan, konon negara mengalami kerugian sebanyak tiga kali ketika menjual minyak bagian negara dari Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu ke PT TWU.
Baca: Jual Minyak Murah ke TWU, Negara Rugi Tiga Kali
Direktur Eksekutif Center of Energy and Resoucers Indonesia (CERI) Yusri Usman mengungkapkan, telah terjadi kesalahan kasat mata yang dilakukan oleh PT TWU ketika membeli minyak dari Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu.
Baca: CERI: Beli di Bawah ICP dan Tanpa Tender, Kesalahan TWU Kasat Mata
“Pertama, TWU jelas-jelas tidak membeli lewat tender. Kedua, harga beli rata-rata ICP minus transportation cost (toll fee pipa) dari plant gate ke Tuban, di mana penetapan diskon terkait toll fee ini tidak ada patokan yang jelas,” kata dia.
Reporter: HYN