Eksplorasi.id – PT Medco Energi Internasional Tbk hingga 31 Desember 2015 memiliki total aset senilai USD 2,91 miliar atau setara Rp 39,1 triliun (kurs Rp 13.437,5).
Aset tersebut mengalami kenaikan dibanding posisi 31 Desember 2014 yang sebesar USD 2,67 miliar atau Rp 35,85 triliun.
Di satu sisi, meskipun aset perseroan mengalami kenaikan, namun total liabilitas alias utang yang harus dilunasi perseroan juga mengalami kenaikan dari semula USD 1,78 miliar atau Rp 23,98 triliun menjadi USD 2,21 miliar atau Rp 29,67 triliun.
Kinerja perseroan pada tahun lalu bisa dikatakan jeblok. Tahun lalu, perusahaan yang didirikan taipan Arifin Panigoro ini mencatatkan rugi kompresif tahun berjalan sebesar USD 181,82 juta atau setara Rp 2,44 triliun.
Hal itu berbanding terbalik dibanding 2014, di mana kala itu perseroan meraup laba komprehensif tahun berjalan hingga USD 22,5 juta atau Rp 302,28 miliar.
Khusus untuk liabilitas jangka pendek, perseroan juga tersandung pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun yang terdiri pinjaman bank sebesar USD 179,5 juta atau setara Rp 2,41 triliun dan obligasi dolar AS sebesar USD 78,83 juta atau Rp 1,06 triliun.
Saat ini, sebanyak 50,7 persen saham Medco Energi dimiliki oleh Encore Energy, sedangkan sisanya sebesar 49,3 persen dimiliki publik.
Di satu sisi, ramai diberitakan Medco Energi ingin mencaplok sebagian saham milik PT Newmont Nusa Tenggara (NNT).
Informasi yang dihimpun, Medco Energi akan disokong pinjaman dana perbankan yang dipimpin PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan peserta BNP Paribas SA, Malayan Banking Bhd, dan Societe Generale SA, serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar USD 1 miliar.
Komposisi saham PT NNT saat ini terdiri atas Nusa Tenggara Partnership BV sebesar 56 persen, PT Multi Daerah Bersaing 24 persen, PT Pukuafu Indah 17,8 persen, dan PT Indonesia Masbaga 2,2 persen. Sebesar 7 persen saham Nusa Tenggara Partnership BV kini dalam proses divestasi kepada pemerintah Indonesia.
Heri
Comments 1