• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Selasa, Juni 3, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home MINYAK

Konsumsi BBM Non Subsidi Naik, Pertamina Diduga Kurangi Stok BBM Subsidi

by Eksplorasi.id
28 September 2016
in MINYAK
0
Stok BBM Aman Selama Lebaran 2016

Ilustrasi BBM. | Foto : Istimewa.

0
SHARES
55
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Manajemen PT Pertamina (Perser0) mengklaim tren penjualan bahan bakar gasoline non subsidi telah mencapai 45 persen dari total konsumsi gasoline yang saat ini mencapai 91 ribu kilo liter (kl) per hari.

Ilustrasi BBM | Foto : Istimewa
Ilustrasi BBM | Foto : Istimewa

Hal itu konon juga diklaim menyusul terjadinya penurunan permintaan premium oleh masyarakat. Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, tren penjualan bakar non subsidi Pertamina, yaitu pertamax series dan pertalite semakin hari semakin meningkat.

Jika pada semester I 2016 lalu rata-rata hanya sekitar 15 ribu kl per hari atau 20persen dari total permintaan gasoline, pada 20 hari pertama September 2016 konsumsinya telah mencapai 40,837 kl per hari atau 45 persen dari total konsumsi gasoline.

“Perkembangan ini tentu sangat menggembirakan karena menunjukkan bahwa masyarakat konsumsi di Tanah Air sudah benar-benar bisa menerima inovasi produk yang dilakukan Pertamina,” kata Wianda, seperti dilansir dari situs resmi perseroan, Rabu (28/9).

Berdasarkan statistik tren penjualan BBM oleh Pertamina, pertalite mengalami lonjakan paling tinggi di mana konsumsi pada September telah mencapai sekitar 25 ribu kl per hari. Pada semester I 2016 lalu rata-rata konsumsi pertalite masih sekitar 6.500 kl per hari.

Adapun, tren konsumsi pertamax juga meningkat tajam dari semula rata-rata di kisaran 10 ribu kl per hari pada semester I menjadi sekitar 15 ribu kl per hari. Pertamax turbo yang baru diluncurkan pada awal Agustus juga terjadi lonjakan konsumsi sekitar 170 persen pada September 2016.

Di sisi lain, jelas Wianda, konsumsi premium mengalami penurunan dari semula di kisaran 70 ribu kl per hari pada semester I 2016 menjadi hanya 55 per hari kl pada Agustus dan 50 ribu kl per hari pada 20 hari pertama September. Namun, dia menegaskan, Pertamina terus menjaga ketersediaan Premium di tengah pelemahan permintaan tersebut.

“Karena permintaan yang terus turun, stok premium saat ini berada di atas 22 hari dari biasanya sekitar 18 hari. Pertamina akan terus mencoba adaptif terhadap tren konsumsi masyarakat yang lebih memilih pertamax series dan pertalite yang lebih sesuai dengan spesifikasi kendaraannya di tengah momentum disparitas harga yang tipis dengan premium,” kata Wianda.

Tidak Menjual Premium
Turunnya permintaan premium ditanggapi negatif oleh Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman. Menurut dia, turunnya permintaan premium terkesan dipaksakan oleh Pertamina.

“Ada sejumlah SPBU yang tidak menyediakan pasokan premium. Misalnya di SPBU No 34 -13707 di Jalan Radar AURI (samping Apartemen Cibubur Village) yang sudah tidak menjual premium sejak Sabtu (3/9). Ketika ditanyakan, petugas SPBU menjawab bahwa mereka sudah tidak menjual premium,” ungkap dia, belum lama ini.

Yusri berpendapat, kebijakan ‘menghilangkan’ premium secara sembunyi-sembunyi oleh manajemen Pertamina jelas melanggar Peraturan Presiden No 191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual BBM dengan daerah terpencil (tertinggal, pedalaman, terluar) termasuk wilayah kepulauan dan Undang-Undang No 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU Perlindungan Konsumen).

Eksplorasi.id juga sempat menyaksikan sendiri bagaimana premium tidak ada di sejumlah SPBU. Sebut saja di SPBU No 4452301 yang berlokasi di Jl Raya Ulujami, Pemalang, Jawa Tengah, ketika Eksplorasi.id melintas di daerah tersebut pada Kamis (22/9).

Ironisnya, di papan pengumum tertera jelas menjual premium namun anehnya di dalam SPBU tersebut tidak ada nozzle berwarna kuning yang menjadi ciri khas dari premium. Ketika ditanya oleh pegawai SPBU yang bersangkutan, mereka menjawab memang tidak menjual premium, hanya menjual pertamax.

Sayangnya, Wianda Pusponegoro ketika dikonfirmasi hanya menjawab, “Lagi ada switching pipa. Saat ini all product tersedia,” ujarnya. Pertanyaannya adalah, switching pipa apa yang dilakukan Pertamina jika nozzle untuk menjual premium saja tidak ada?

 

Tags: BBMPertalitePertaminapremiumsubsidi
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Pertamina Pagari Pipa Tua Demi Keamanan

Harga Gas di Medan Mahal Akibat Rantai Bisnis Panjang, Bukan Salah PGN

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Staf Ahli Wapres Kritisi Jabatan Luhut sebagai Plt Menteri ESDM Terlalu Lama

Staf Ahli Wapres Kritisi Jabatan Luhut sebagai Plt Menteri ESDM Terlalu Lama

9 tahun ago
Petani Sawit Ikuti Pelatihan ISPO Selama 3 Bulan

Petani Sawit Ikuti Pelatihan ISPO Selama 3 Bulan

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Bangun Infrastruktur Energi, Pertamina Alokasikan Dana Rp 2 Triliun

    Bangun Infrastruktur Energi, Pertamina Alokasikan Dana Rp 2 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apartemen Pertamina Cilacap yang Dibangun PT PP Diduga Bermasalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Reklamasi Lahan Pasca Tambang di Lingga Baru 10 Persen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dampak Kekeringan kurangi 75% kapasitas produksi PLTA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertamina Umumkan Pemenang Lomba Desain ‘Lamborghini Livery Contest’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Anggarkan Rp49,3 Triliun, Pemerintah Segera Cairkan Gaji ke-13 ASN 2 Juni 2025
  • Kaspersky Menunjuk Country Manager Pertama untuk Indonesia 2 Juni 2025
  • Louis Dreyfus Company Resmikan Pabrik Pemurnian Gliserin dan Lini Pengemasan Minyak Nabati di Lampung 2 Juni 2025
  • Tingkat Okupansi Tumbuh, RedDoorz Kian Agresif Lakukan Penetrasi Pasar di Medan 2 Juni 2025
  • LPS Jamin Indonesia Tidak Alami Krisis Moneter 2 Juni 2025
  • PINTU Rilis Program yang Berikan Insentif ke Pengguna Aplikasi 2 Juni 2025
  • LPS Sebut Masih Miliki Dana Cadangan Rp255 Triliun untuk Menjamin Simpanan Nasabah Bank 31 Mei 2025
  • Indodax Himbau Investor Agar Tetap Tenang Ditengah Anjloknya Harga Bitcoin 31 Mei 2025
  • Gitar Indonesia 'Curi' Perhatian di Pameran Sound Messe Osaka 2025 30 Mei 2025
  • Indonesia-Prancis Tanda Tangani Kerja Sama Penguatan Ekonomi Kreatif 28 Mei 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In