Eksplorasi.id – Anggota Komisi VII DPR Satya Widya Yudha mengatakan, saat ini telah terjadi penurunan tingkat konsumsi BBM jenis solar pada masyarakat. Penurunan ini disinyalir karena masyarakat lebih memilih jenis kualitas BBM yang lebih baik.
“Pertama adalah masyarakat beralih ke BBM lain seperti pertalite atau premium. Kedua ada pelemahan perekonomian. Tapi untuk yang kedua ini agak sedikit lucu karena dari sisi harga solar ini jenis BBM termurah tapi ketika tidak terserap berarti ada indikasi peningkatan daya beli masyarakat tapi masayarakat memilih kualitas BBM yang lebih baik,” kata Satya.
Satya menjelaskan, harga ini jauh lebih murah dibandingkan dengan harga penjualan solar PSO (konsumsi masyarakat) sebesar Rp5.500/liter.
Dengan kata lain, imbuh dia, pemerintah saat menetapkan harga solar PSO pada Maret 2016 membuat rakyat Indonesia dipaksa untuk menanggung inefisiensi Pertamina.
Anehnya lagi, meskipun terjadi penurunan konsumsi pada masyarakat hingga menyebabkan kelebihan stok dan inefisiensi, namun kebijakan Pertamina masih terus melakukan impor solar.
Eksplorasi | Aditya