Eksplorasi.id – Manajemen PT Pertamina (Persero) siap mengucurkan dana hingga USD 4 miliar atau setara Rp 53,4 triliun (kurs Rp 13.346).
Dana sebesar itu untuk membangun infrastruktur penyimpangan cadangan BBM strategis alias Strategic Petroleum Reserve (SPR) nasional dengan kebutuhan selama 30 hari.
Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang dalam acara Pertamina Energy Forum 2016 di Jakarta, Selasa (13/12), mengatakan, cadangan penyangga tersebut akan digunakan apabila terjadi krisis dan darurat energi berdasarkan kondisi nasional.
Ini sesuai dengan ketentuan Perpres No 41/2016 tentang Tata Cara Penetapan dan Penanggulangan Krisis dan Darurat Energi.
“Selama ini Indonesia tidak punya cadangan penyangga energi. Apabila terjadi keadaan darurat, tidak ada cadangan penyangga energi dalam bentuk BBM yang dapat digunakan. Indonesia sekarang hanya memiliki cadangan BBM untuk operasional selama 18-22 hari,” kata Ahmad Bambang.
Dia menjelaskan, pembangunan sejumlah infrastruktur untuk menimbun BBM itu, misalnya tangki penyimpanan (storage). Infrastruktur ini bisa dibangun dalam waktu lima tahun.
Reporter : Samsul