Eksplorasi.id – Laba bersih perusahaan minyak dan gas terbesar di Tiongkok, Tiongkok National Offshore Oil Corporation (CNOOC) merosot hingga 66,4% di tahun 2015 lalu karena harga minyak yang semakin rendah.
CNOOC mendapatkan 20,2 miliar Yuan (US$ 3,1 milyar) dari labanya di tahun lalu, dengan laba per saham 0,45 Yuan. Direktur CNOOC, Yang Hua dikaitkan dengan terjadinya penurunan keuntungan karena perlambatan ekonomi global dan rendahnya harga minyak dunia.
Sebaliknya, produksi minyak perusahaan meningkat 14,6% dari tahun sebelumnya menjadi 495,7 juta barel, namun terjadi penurunan dalam penjualan hingga 42,8% menjadi 146,6 juta Yuan.
Harga rata-rata minyak yang dijual oleh CNOOC turun 46,6% dari tahun sebelumnya menjadi US$ 51,3 per barel, sedangkan gas alam ikut melemah hingga 0,8% berdasarkan laporan. “Industri minyak dan gas di seluruh dunia sedang mengalami ‘musim dingin’,” ujar Yang, Sabtu (26/3).
Eksplorasi | Analisadaily | Aditya