Eksplorasi.id – PT Bukit Asam Tbk (Persero) atau PTBA mencatatkan laba bersih sebesar Rp500,51 miliar pada triwulan I/2021. Laba ini turun 44,58 persen jika dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp903,25 miliar.
Direktur Utama Bukit Asam Suryo Eko Hadianto mengatakan penurunan laba bersih tersebut akibat curah hujan tinggi di kawasan tambang sehingga menghambat aktivitas pertambangan.
“Pendapatan dan laba menurun karena tidak tercapainya kinerja operasional akibat kondisi hujan cukup tinggi di daerah Tanjung Enim dan sekitarnya,” kata Suryo di Jakarta, Jumat (30/4).
Periode kuartal I/2021, katanya, Bukit Asam juga mencatatkan volume produksi batu bara 4,5 juta ton. Volume produksi itu lebih kecil ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar 5,5 juta ton.
Volume penjualan batu bara perseroan dalam periode yang sama tercatat mencapai 5,9 juta ton atau turun 13,23 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 6,8 juta ton.
“Curah hujan tinggi memberatkan operasional tambang karena pasca hujan ada momen slippery, yaitu jeda waktu tunggu 2-4 jam,” kata Suryo.
Suryo optimistis perseroan bisa menorehkan kinerja yang positif pada kuartal II/2021 karena musim kemarau mulai tiba, sehingga perseroan bisa memaksimalkan aktivitas pertambangan batu bara.
Berdasarkan laporan keuangan, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp3,99 triliun pada triwulan I-2021. Perolehan pendapatan tersebut turun 22 persen dibandingkan dengan perolehan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp5,12 triliun.