Eksplorasi.id – PT Pertamina (Persero) mengaku terus melakukan efisiensi, sehingga dapat menjual bahan bakar minyak (BBM) dengan harga semurah mungkin.
Direktur Niaga Pertamina, Ahmad Bambang, menuturkan efisiensi yang dilakukannya membuat harga bensin RON 92, yaitu Pertamax, bisa lebih murah Rp 450/liter dibanding bensin sejenis yang dijual Shell, yaitu Shell Super.
“Pertamax kita jual Rp 7.350/liter, sementara Shell jual Super Rp 7.800/liter. Selisih Rp 450/liter. Pertamina jauh lebih efisien, pangsa pasar kita naik terus,” ujar Bambang, dalam konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (31/5/2016).
Berkat harga BBM yang lebih murah ini, 85,5% pangsa pasar BBM non subsidi kini berhasil dikuasai Pertamina. Pangsa pasar ini mengalami kenaikan dibanding 2014 yang masih sebesar 74%. “BBM non PSO (non subsidi) market share kita dulu cuma 74%, sekarang 85,5%,” tukas dia.
Pertamina berjanji tidak akan menaikkan harga BBM non PSO, yaitu Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertalite, sampai Idul Fitri nanti untuk menjaga daya beli masyarakat. “Pertamina empati kepada masyarakat, apalagi ini mendekati puasa dan lebaran,” ucap Bambang.
Bambang juga mengungkapkan, penjualan bensin Pertamax Series semakin meningkat semakin meningkat sepanjang 2015. Konsumsi BBM non PSO mencapai 16% dari total penjualan BBM di 2015 meningkat jauh dibanding 2014 yang hanya 6%.
Pihaknya yakin konsumsi BBM non PSO akan naik terus hingga 27% di 2016. Banyak pengguna Premium yang beralih ke Pertalite dan Pertamax. “Komposisi premium yang tadinya 94% (dari konsumsi BBM), tinggal 84% di akhir 2015. Sekarang tinggal 73%,” pungkasnya.
Eksplorasi | Aditya | antara