Eksplorasi.id – Husky-CNOOC Madura Limited dan PT China Oilfield Services Limited (COSL INDO) diketahui terbukti bersekongkol dalam proses tender Jack-up Drilling Rig Service for BD.
Hal itu terungkap dalam sidang Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang dibacakan pada Senin, (14/11) oleh Majelis Komisi yang dipimpim Ketua KPPU Syarkawi Rauf, berdasarkan putusan bernomor 03/KPPU-L/2016.
Majelis KPPU menghukum Husky-CNOOC Madura Limited membayar denda sebesar Rp 12,8 miliar. Sedangkan PT COSL INDO dihukum membayar denda sebesar Rp 11,6 miliar.
Keputusan tersebut ditetapkan dalam musyawarah Majelis KPPU pada 25 Oktober 2016. Sebagai ketua majelis adalah Syarkawi Rauf dengan anggota Saidah Sakwan dan Nawir Messi.
“Persekongkolan tersebut dapat dilihat dari adanya afiliasi antara PT COSL INDO dengan Husky-CNOOC Madura Limited,” kata keterangan tertulis KPPU yang diterima Eksplorasi.id.
Sekedar informasi, kasus ini bermula dari temuan investigator KPPU terkait dugaan persekongkolan antara Husky-CNOOC Madura Limited dan PT COSL INDO.
Temuan KPPU, Husky-CNOOC Madura Limited mengundang PT ENSCO Sarida Offshore sebagai formalitas dan membuat persyaratan drill pipe yang tidak lazim. Selain itu, PT COSL INDO tidak memenuhi persyaratan personil, dan adanya post bidding.
Di satu sisi, pihak Husky-CNOOC Madura Limited membatah tudingan KPPU tersebut dan menyatakan tidak ada afiliasi dengan PT COSL INDO. Husky-CNOOC Madura Limited juga membantah seluruh tudingan KPPU.
Manajemen PT COSL INDO pun menyatakan bahwa afiliasi antara CNOOC Group dan COSL Group dibenarkan menurut hukum dan membantah tudingan KPPU.
Namun, setelah mendengarkan keterangan saksi, ahli, dan investigator dalam persidangan, Majelis KPPU menilai Husky-CNOOC dan PT COSL INDO telah memenuhi unsur dalam pasar 22 UU No 5/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Pasal itu berbunyi; pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur atau menentukan pemenang tender sehingga mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tak sehat.
Reporter : Samsul