Eksplorasi.id – Terkait dengan pengembangan lapangan minyak Kedungkeris di Desa Ngunut, Kecamatan Dander, hingga saat ini masih dalam tahap proses penyusunan plant of development (POD).
Hal tersebut seperti yang dipaparkan oleh Public Affairs and Social Development ExxonMobil Indonesia (EMOI), Erwin Maryoto kepada wartawan belum lama ini di Jakarta.
Erwin menjelaskan, sesuai dengan perkiraan, lapangan minyak Kedungkeris berpotensi sekitar 200 juta barel, masih kalah dibandingkan dengan lapangan Banyuurip Blok Cepu, di Kecamatan Gayam yang mencapai 450 juta barel.
Namun, tambahnya, di lapangan setempat hanya akan dilakukan pengeboran satu sumur minyak dengan perkiraan biaya mencapai US$ 100 juta.
“Dengan satu sumur minyak untuk produksinya hanya berkisar 5-10 ribu barel per hari, yang juga dijadikan satu dengan produksi minyak Blok Cepu lainnya,” pungkas Erwin.
Eksplorasi | Bisnis | Aditya