Eksplorasi.id – Pemadaman listrik saat Ramadan sudah menjadi agenda tahunan di Sumatera Utara.
Sekretaris Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen (LAPK) Adi Siregar menyatakan, pihaknya kecewa terhadap kinerja Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sumatera.
“Ini sebuah pelecehan. PLN seharusnya bertanggung jawab terhadap kebutuhan pasokan listrik di bulan Ramadan. Padahal ini sudah agenda tahunan, kenapa tidak bisa dipastikan. Ini tanggung jawab moral,” ujar Adi.
Menurutnya, Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini Gubernur juga harus memperingatkan PLN untuk menjamin pasokan listrik di Ramadan.
“Pemda harus ikut memprotes kinerja PLN. Ini daerah kekuasaan gubernur. Atas nama rakyat berdirilah di depan,” tegas adi Siregar.
Sebagai informasi, Humas PLN Sumut Mustafrizal mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa menjamin tidak ada pemadaman saat bulan Ramadan dikarenakan cadangan listrik hanya sebesar 30 MW.
Eksplorasi | Aditya | Antara